Pandemi COVID-19 Bikin 5G Kian Mendekat
Hide Ads

Pandemi COVID-19 Bikin 5G Kian Mendekat

Agus Tri Haryanto - detikInet
Rabu, 16 Des 2020 09:13 WIB
Jaringan 5G
Foto: Reuters
Jakarta -

Meski tahun 2020 yang diselimuti pandemi virus Corona (COVID-19) membuat orang menjaga jarak, kondisi tersebut rupanya mendekatkan layanan 5G semakin nyata.

Presiden Direktur & CEO XL Axiata Dian Siswarini mengatakan bahwa teknologi 5G tidak hanya menawarkan kecepatan internet yang super ngebut dan latensi rendah yang bikin anti lelet.

"Kalau kita lihat negarai maju impelementasinya di awal use case supaya browsing cepat, online gaming. Tapi sekarang, adanya COVID-19 kegiatan beralih ke forum digital, membuat Augmented Reality (AR) hingga Virtual Reality (VR) dulunya buat hiburan, sekarang untuk produktif, seperti digunakan di sektor kesehatan," tuturnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Selain itu, pandemi juga semakin mendekatkan pengoperasian jarak jauh yang tak lagi mengandalkan manusia mengontrol langsung di belakang mesin. Apabila teknologi 5G kian diadopsi, maka tak menutup kemungkinan seperti kebutuhan pemantauan dari jarak jauh bisa dilakukan.

"Dulu sebelum pandemi, use case itu di industri tapi sekarang berubah kebiasaannya, misalnya orang bisa ke museum tanpa pergi ke museum dengan memanfaatkan teknologi. Jadi, sekarang kebutuhan (untuk memanfaatkan 5G) sudah ada di depan mata," ungkap perempuan berkacamata ini.

"Tak hanya untuk kesehatan, (penggunaan 5G) juga bisa di industri lain, mulai dari manufakturing, otomatisasi, edukasi yang jauh lebih cepat," kata Dian menambahkan.

Diskusi Online Seluler Outlook 2021.Diskusi Online Seluler Outlook 2021. Foto: Screenshot

XL sendiri dalam menyambut 5G sudah dilakukan sejak jauh hari, itu ditandai dengan perusahaan ini melakukan fiberisasi jaringan sejak tahun 2018. Langkah ini untuk melayani trafik data pelanggan yang terus meningkat dengan pesat serta sebagai persiapan menuju hadirnya teknologi 5G.

Selain itu, dikatakan XL, pihaknya juga terus melakukan investasi pada transmisi, backhaul, modernisasi jaringan, dan peningkatan jaringan lainnya untuk melayani pertumbuhan trafik data.

Adapun saat ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sudah mengumumkan kalau pita frekuensi 2,3 GHz jadi salah satu spektun yang akan dimanfaatkan untuk menggelar layanan 5G.




(agt/afr)