Balada Gelar Akses Internet di Pelosok, Kabel Malah Dipotong
Hide Ads

Balada Gelar Akses Internet di Pelosok, Kabel Malah Dipotong

Rachmatunnisa - detikInet
Rabu, 21 Okt 2020 17:29 WIB
Bertaruh Nyawa Demi Akses Internet di Daerah Pelosok
Balada Gelar Akses Internet di Pelosok, Kabel Malah Dipotong (Foto: BAKTI)
Jakarta -

Tantangan menggelar jaringan internet hingga ke wilayah pelosok, ada macam-macam. Selain kondisi geografis yang sangat variatif, mulai dari pegunungan hingga daerah pantai, serta populasi penduduk yang tersebar, sosialisasi manfaat akses internet juga mesti dilakukan.

Hal ini diungkapkan oleh CEO BAKTI Kementerian Kominfo Anang Latif di webinar 'Memperluas Infrastruktur TIK di Pedesaan' Facebook Connectivity, Rabu (21/10/2020).

Dia bercerita, saat pembangunan Palapa Ring wilayah timur, sempat beredar isu bahwa infrastruktur telekomunikasi yang dibangun di wilayah tersebut dimaksudkan untuk tujuan mata-mata.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Entah siapa yang melemparkan isu itu. Kabar yang beredar, kalau pemerintah bangun listrik, didukung. Karena listrik mendukung kehidupan. Tapi kalau yang bangun telekomunikasi, hati-hati karena akan dimata-matai oleh pemerintah," kenangnya.

"Itulah kenapa saat pembangunan beredar isu, sehingga infrastruktur yang sudah ada itu ada kabelnya yang dipotong-potong, dibakar, segala macam," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Belajar dari pembangunan proyek Palapa Ring, disebutkan Anang bahwa sangat penting memastikan agar masyarakat bisa memahami bahwa infrastruktur yang dibangun akan bermanfaat bagi masyarakat sekitar.

"Ketika masyarakat tidak paham terkait infrastruktur yang akan dibangun, manfaat apa yang didapat dengan hadirnya internet cepat, sosialisasi sangat penting. Hal-hal seperti ini saya kira terjadi di banyak negara," tuturnya.

Awal bulan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan bahwa pemerintah melalui BAKTI Kominfo telah menyediakan 7.634 titik akses internet gratis di berbagai desa yang bisa dipakai masyarakat setempat.

Pembangunan infrastruktur telekomunikasi tersebut diklaim dilakukan selama pandemi Corona oleh BAKTI. Namun Menteri Johnny tidak merinci 7.643 titik akses internet gratis yang dimaksud.

Kemenkominfo berjanji memperluas jangkauan akses internet, khususnya di daerah yang sebelumnya blankspot atau belum tersedia sinyal. Upaya tersebut diselesaikan dengan pembangunan infrastruktur telekomunikasi secara bertahap dan menjadwalkan untuk peluncuran Satelit Republik Indonesia atau Satria yang ditargetkan paling lambat meluncur tahun 2023.




(rns/fay)