Populix, platform market research, menyebut para pelajar mengeluarkan biaya lebih banyak untuk membeli paket data selama PSBB dan PSBB transisi dari Agustus sampai September.
"Selisih yang cukup signifikan terlihat di antara pelajar. Sedangkan di antara (kalangan) pekerja tidak ada peningkatan yang signifikan," ujar Jessica Gautama, Head of Marketing Populix, dalam keterangan yang diterima detikINET, Sabtu (17/10/2020).
Pada Agustus lalu, dalam survei yang diadakan oleh Populix, pelajar mengeluarkan uang antara Rp 60 ribu sampai Rp 80 ribu untuk membeli paket data. Lalu pada September, kalangan yang sama mengalami peningkatan pengeluaran untuk paket data, yaitu antara Rp 70 ribu sampai Rp 97 ribu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara untuk kalangan pekerja, biaya yang dikeluarkan untuk paket data relatif stabil, yaitu antara Rp 91 ribu sampai Rp 122 ribu.
Survei ini dilakukan Populix terhadap 141 pelajar dan 203 pekerja yang berdomisili di Jabodetabek. Surveinya sendiri dilakukan dalam rentang waktu 22 September sampai 25 September.
Dalam survei tersebut juga diungkap kalau operator Tri adalah operator seluler favorit di kalangan pelajar karena menawarkan tarif paket data yang terjangkau. Sebanyak 26% pelajar menjadikan Tri sebagai operator favoritnya.
Lalu pada posisi kedua ditempati oleh Telkomsel dan Indosat dengan persentase 23%, sementara XL dan Smartfren ada di posisi paling bawah dengan persentase 11%.
Zoom menjadi aplikasi video conference paling banyak digunakan oleh gen-z untuk melakukan pembelajaran jarak jauh dengan persentase mencapai 42%. Diikuti aplikasi Google Meet sebesar 35%.
Berbeda dengan kalangan pelajar, hasil berbeda ditunjukkan oleh respon dari kaum pekerja dengan menempatkan Telkomsel sebagai operator seluler yang paling difavoritkan dengan persentase 35%. Sedangkan posisi keduanya diisi oleh Indosat dan Tri dengan persentase 21%. XL menempati posisi ketiga dengan persentase 12%, sementara Smartfren hanya 4%.
(asj/fay)