Selama pandemi Corona ini terjadi peningkatan penggunaan dompet digital yang cukup signifikan, dengan penetrasi mencapai 29%.
Mengacu pada laporan yang dipaparkan oleh lembaga riset Populix, pemenuhan kebutuhan konsumsi harian menggunakan transaksi dompet digital tercatat sebesar 29,67% di tengah pandemi ini.
Sementara penggunaan dompet digital untuk melakukan pembayaran tagihan persentasenya mencapai 35,24%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Populix sendiri merupakan platform market research yang bisa membantu pelaku usaha dalam mencari tahu kebutuhan pasar. Dengan lebih dari 95 ribu responden dengan jangkauan di berbagai wilayah di Indonesia, riset pemasaran diyakini mampu dilakukan lebih efisien.
Baca juga: OTP Pakai SMS: Murah dan Mudah, tapi Lemah |
Dompet digital dianggap sebagai salah satu cara untuk menghindari kontak langsung yang bisa terjadi bila melakukan transaksi pembayaran menggunakan uang fisik.
Apalagi sebagian besar toko fisik juga melakukan kebijakan pembayaran secara cashless, yang semakin membuka peluang bagi penyedia layanan dompet digital untuk meningkatkan penetrasinya ke masyarakat. Tak cuma itu, masyarakat juga sudah mulai banyak yang memanfaatkan pembayaran tagihan menggunakan layanan dompet digital.
Peluang ini pun turut dimanfaatkan oleh sektor e-commerce atau belanja online yang mengincar transaksi untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Pasalnya sebagian besar platform belanja online telah memasukan produk kebutuhan sehari-hari sebagai prioritas.
Hal ini juga menjawab kebijakan PSBB yang memaksa masyarakat untuk melakukan kegiatannya di rumah saja, termasuk belanja kebutuhan sehari-hari.
Tak hanya itu, pemanfaatan layanan dompet digital untuk transaksi bisnis juga mencatatkan tingkat penetrasi yang positif, yakni mencapai 17,56%. Laporan ini dirangkum lembaga survei Populix dengan melibatkan lebih dari 95 ribu responden.
(asj/asj)