Kala masih menjabat, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara terus mendorong industri untuk melakukan konsolidasi. Menurutnya konsolidasi harus dilakukan karena jumlah operator seluler di Indonesia terlalu banyak.
"Kenapa harus konsolidasi? Karena kita terlalu banyak operator negara ini. Terlalu banyak operator akibatnya tidak bisa mempunyai skala ekonomi yang memadai," kata Rudiantara saat berbincang di kantor Kominfo beberapa waktu silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunci dari bisnis komunikasi, dikatakannya, ada tiga. Pertama capital intensif, yakni uang harus terus ada. Operator yang besar, kaya, dan untungnya banyak sekalipun tetap mengeluarkan uang karena harus terus berinvestasi.
Kunci kedua adalah teknologi intensif. Teknologi terus berubah dan harus selalu diupdate. Apa yang digunakan sekarang mungkin bakal ketinggalan 10 tahun lagi.
"Tahun 1995 awalnya 2G di Indonesia, sekarang 4G. Belum mau 5G, tapi suka memikirkan 5G coba bayangkan. Bagaimana dengan teknologi sebelumnya, sudah usang," kata pria yang kerap disapa Chief RA ini.
Ketiga regulatory intensif. Menurutnya harus ada aturan yang sifatnya light touch regulation guna memastikan yang investasikan uang di industri ini ada kepastian.
"Karena tidak ada skala ekonomi, perusahaannya kecil, kemampuan keuangannya kecil, balance sheet juga kecil, jadi tidak punya leverage. Beda kalau skala ekonominya tinggi, timbul efisiensi. Karena neracanya besar mampu me-leverage hingga bisa negosiasi dengan vendor untuk membeli hyperunit cost invetasinya yang lebih murah itu yang kita harapkan," papar pria yang kerap disapa chief.
"Permasalahannya kenapa belum ya saya tidak bisa mengontrol semuanya, karena tidak hanya bisa dari regulasi, ini bisnis B2B, tapi saya selalu katakan, makin lama tidak terjadi kita semua rugi," katanya.
Kerugian yang terjadi ujung-ujungnya konsumen yang merasakan. Karena ketika operator yang seharusnya berkonsolidasi, makin lama kemampuan investasinya menurun. Kondisi ini akan dirasakan masyarakat langsung dengan downgradenya layanan.
"Karena kan ada dana yang untuk mengoperasikan dan memelihara jaringan. Kalau itu sudah tidak ada kan nantinya layanan bisa turun," ujar Rudiantara.
Rudiantara berharap operator seluler bisa mengerucut jadi tiga. Sehingga kompetisinya tidak dari sisi persaingan harga tapi dari sigi layanan.
"Idealnya tiga. Kalau terus berkompetisi dari sisi harga, masyarakat lama-lama akan rugi karena terjadi penurunan layanan," pungkasnya.