Kamera Terbesar di Dunia Tangkap Foto Menakjubkan Jutaan Galaksi
Hide Ads

Kamera Terbesar di Dunia Tangkap Foto Menakjubkan Jutaan Galaksi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 27 Jun 2025 11:15 WIB
Foto Observatorium Vera C. Rubin
Ilustrasi. Foto: CNN
Jakarta -

Observatorium Vera C. Rubin di Chile mulai beroperasi dengan berbagai perangkat canggih untuk mengamati antariksa, termasuk kamera digital terbesar di dunia. Dalam uji coba menangkap gambar pertama, observatorium itu meringkus foto jutaan galaksi.

Foto itu relatif detail dan menunjukkan area yang cukup besar di langit. Foto utuhnya menampakkan 10 juta galaksi di sekitar Cluster Virgo dan banyak di antaranya belum pernah terlihat sebelumnya.

Dikutip detikINET dari Live Science, Jumat (27/6/2025), ukuran foto aslinya adalah 3.200 megapixel. Sebagai ilustrasi, untuk menampilkannya diperlukan sekitar 400 layar televisi resolusi tinggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teleskop baru yang powerful ini akan memetakan Galaksi Bima Sakti, mendeteksi asteroid yang mengancam Bumi, melacak teori planet kesembilan di Tata Surya, sampai menyelidiki misteri dark matter atau materi gelap.

Sebagai ilustrasi kecanggihannya, observatorium itu mampu mendeteksi 2.104 asteroid baru hanya dalam 10 jam. Sebagai perbandingan, kombinasi teleskop lain di Bumi biasanya melacak 20 ribu asteroid dalam setahun.

ADVERTISEMENT

Menurut ilmuwan Elana Urbach, salah satu misi utama observatorium adalah memahami sejarah alam semesta. Maka ia dirancang bisa melihat galaksi atau ledakan supernova yang pucat sekalipun, yang terjadi miliaran tahun lalu. "Kami perlu gambar sangat tajam," cetusnya.

Cermin kamera yang sangat besar akan membantu ilmuwan mendeteksi cahaya yang paling redup dan melacaknya saat mereka melaju di ruang angkasa. "Ini akan menjadi kumpulan data terbesar yang pernah kita miliki untuk mengamati galaksi kita," kata Profesor Alis Deason di Universitas Durham.

Observatorium Vera C. Rubin terletak di Cerro Pachon, gunung di Andes Chili yang menjadi tempat beberapa observatorium untuk penelitian ruang angkasa. Areanya sangat tinggi, sangat kering, dan sangat gelap, sempurna untuk mengamati bintang-bintang.

Sistem pengambilan fotonya adalah cahaya memasuki teleskop dari langit malam, mengenai cermin primer (diameter 8,4 m), dipantulkan ke cermin sekunder (3,4 m) kembali ke cermin ketiga (4,8 m) sebelum memasuki kameranya.

Cermin harus dijaga dalam kondisi sempurna. Bahkan setitik debu pun dapat mengubah kualitas gambar. Kamera dalam teleskop akan berulang kali menangkap langit malam selama sepuluh tahun, tiap tiga hari sekali. Ukuran kameranya 1,65 m x 3 m, beratnya 2.800 kg dan menyediakan bidang pandang yang lebar.




(fyk/hps)