Facebook Blokir Grup Konspirasi Pemicu Pembakaran Tower 5G
Hide Ads

Facebook Blokir Grup Konspirasi Pemicu Pembakaran Tower 5G

Rachmatunnisa - detikInet
Kamis, 16 Apr 2020 10:05 WIB
Booth Qualcomm di Mobile World Congress (MWC) 2019
Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati
Jakarta -

Facebook memblokir dua grup anti-5G. Dua grup di Facebook ini diketahui menjadi pemicu pembakaran tower 5G yang baru-baru ini terjadi di Inggris dan Belanda.

Dikutip dari Business Insider, para anggota grup tersebut gencar mencekoki konspirasi terkait 5G dan menghubungkannya dengan pandemi COVID-19 yang sedang terjadi saat ini.

Jika Facebook sampai harus memblokirnya, itu berarti kedua grup tersebut sudah sangat membahayakan. Salah satu grup bernama 'Stop 5G Group', punya sekitar 60 ribu anggota.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sedangkan grup satunya lagi, bernama 'Destroy 5G Save Our Children', punya lebih dari 2.500 anggota. Kini keduanya sudah tak bisa lagi ditemukan setelah Facebook memblokir dan menghapusnya.

Penelitian yang diterbitkan anti-hate group Hope Not Hate, menyoroti postingan kedua kelompok tersebut ikut andil mendorong aksi penghancuran fasilitas tower 5G.

ADVERTISEMENT

"Bagian komentar penuh dengan hasutan untuk perusakan dan perilaku kriminal terhadap infrastruktur 5G. Postingan di grup 'Stop 5G UK' tentang '5G Hell Tower' bahkan dibagikan lebih dari 400 kali," tulis para peneliti dalam laporan mereka.

Hope Not Hate juga menemukan posting terbuka yang membahas rencana penyerangan tower 5G. Para aktivis anti-5G percaya bahwa gelombang radio 5G membahayakan manusia.

Padahal, gelombang radio adalah gelombang berenergi yang rendah dibandingkan dengan jenis radiasi lainnya, dan Cancer Research telah menyimpulkan bahwa 4G atau 5G tidak menyebabkan kanker.

Sejak merebaknya virus corona, teori konspirasi anti-5G pun bergulir liar. Para penyebar konspirasi ini getol menyuarakan gagasan bahwa 5G melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang lebih rentan terhadap virus, dan entah bagaimana virus tersebut ditularkan melalui gelombang radio.

Para ilmuwan telah membantah hal ini dengan mengatakan bahwa pandangan yang menyebutkan ada kaitan antara COVID-19 dengan 5G adalah omong kosong belaka dan secara biologis tidak mungkin terjadi.




(rns/rns)