Ironi Satelit Nusantara Dua: 'Mengangkasa' di Dasar Laut
Hide Ads

Round-up

Ironi Satelit Nusantara Dua: 'Mengangkasa' di Dasar Laut

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 11 Apr 2020 20:12 WIB
Satelit Palapa Nusantara Dua yang Gagal ke Orbit
Detik-detik satelit Nusantara Dua akan terbang menuju orbit. Foto: (ChinaScience/Twitter)

Pengganti Palapa D

Satelit Nusantara Dua merupakan milik PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS) yang merupakan perusahaan patungan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Indosat Ooredoo serta PT Pintar Nusantara Sejahtera (PNS).

Sedianya Satelit Nusantara Dua akan menggantikan Palapa D yang berakhir masa operasinya pada pertengahan tahun ini. Palapa D sendiri saat ini dimanfaatkan lembaga penyiaran di Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satelit Palapa D yang terletak di orbit 113 derajat Bujur Timur saat ini sedang melayani 23 lembaga penyiaran televisi dan 8 radio yang akan deorbit pada akhir Juli 2020 ini," tutur Menkominfo Johnny G Plate

Nusantara Dua proyeksikan mengisi di slot orbit 113 derajat Bujur Timur (BT). Oleh Indosat Ooredoo, satelit ini akan digunakan untuk menunjang bisnis media broadcasting di Indonesia.

ADVERTISEMENT

Palapa D. Foto:Wikimedia

Siaran TV dan Radio Terancam?

Dengan gagalnya Nusantara Dua mengorbit dan masa operasi satelit Palapa D ada kekhawatiran siaran televisi dan radio akan mengalami kendala.

Namun Menkominfo Johnny G Plate telah memastikan jika siaran televisi dan radio masih aman tidak mengalami gangguan. Hal ini turut ditegaskan Chief Business Officer Indosat Ooredoo Bayu Hanantasena.

"Saat ini dapat kami sampaikan Palapa D masih beroperasi dengan normal 100%, sehingga saat ini. Boleh dikatakan tidak ada dampak sama sekali," ujar Bayu.

Kendati begitu, berhubungan masa operasi Palapa D akan berakhir pada pertengahan tahun ini, Indosat Ooredoo bersama pihak terkait lainnya mencari satelit pengganti Nusantara Dua yang gagal mengangkasa tersebut.

"Karena satelit memasuki end of life, maka contigency plan untuk memastikan bahwa layanan diberikan Palapa D tetap berjalan dan tidak mengalami gangguna. Kami sudah melaksanakan business continuity plan atau rencana kesinambungan bisnis, salah satunya dengan mencari satelit pengganti," tutur Bayu.

"Satelit pengganti ini untuk terus memastikan layanan yang diberikan kepada pelanggan, khususnya pelanggan-pelanggan penyiaran maupun pelanggan komunikasi kita akan dilayani dengan baik dan tidak terganggu layanannya," sambungnya.