Sebelumnya, BAKTI baru menyewa satelit Nusantara Satu kepunyaan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) yang baru saja meluncur akhir Februari kemarin. Meski telah mengangkasa dari Cape Canaveral, satelit yang mengadopsi teknologi HTS itu baru April 2019.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Khusus untuk Ku-Band, Nusantara yang punya total kapasitas 13,6 Gbps ini sekitar 70% diantaranya disewa selama lima tahun oleh BAKTI. Kendati begitu, kapasitas tersebut masih jauh dari harapan Bakti yang ingin mencapai di 150 Gbps agar bisa membuka akses internet di 150 ribu titik di Tanah Air.
Untuk mengatasi gap tersebut, di samping menunggu hasil tender dari satelit republik Indonesia (Satria) yang sebelumnya bernama satelit multifungsi ini, pemerintah akan sewa empat satelit lagi.
Baca juga: Tarif Murah Bikin Operator Berdarah-darah? |
"Rencana akan ada empat satelit lagi (yang disewa lagi-red), nanti baru siap mereka di Mei atau Juli, itu di situ ada pemain asing," kata Anang.
Itu artinya ada lima satelit yang akan dipinjam oleh BAKTI terhitung pada pertengahan tahun ini untuk mengisi kekosongan sampai peluncuran satelit Satria pada akhir tahun 2022. Dari kelima satelit yang disewa tersebut, total BAKTI meminjam kapasitas 20 Gbps dalam upaya menyebarkan akses internet di RI.
Tonton juga video Menkominfo Jajal Internet Cepat ke Pelosok Lewat Video Call: