Istilah "infrastruktur langit" sedang jadi pembahasan hangat setelah disebut di debat cawapres beberapa hari lalu. Hal ini merujuk pada proyek Palapa Ring, yang sebelumnya juga disebut sebagai "tol langit".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kota-kota di atas merepresentasikan tiga paket Palapa Ring, yaitu Natuna dan Batam yang dilalui penggelaran kabel serat optik Palapa Ring paket barat, Morotai untuk Palapa Ring paket tengah, dan Sorong yang berada di Palapa Ring paket timur.
![]() |
Menkominfo, yang berada di Jakarta, melakukan pemanfaatan tersebut dengan ditemani antara lain Kepala Bekraf Triawan Munaf, Direktur Utama Bakti Kominfo Anang Latif, Direktur Network & IT Solution Telkom Zulhelfi Abidin, dan Direktur Teknologi XL Axiata Yessie D. Yosetya.
Pada kesempatan ini, yang muncul buka cuma pembahasan soal infrastruktur jaringan di masing-masing lokasi melainkan juga demonstrasi layanan kesehatan jarak jauh lewat pemanfaatan layanan internet kecepatan tinggi dari Palapa Ring.
Hal itu dilakukan lewat aplikasi Telemedicine (Temenin) besutan Kementerian Kesehatan yang diuji coba RSU Ranai di Natuna dengan RSUD Embung Fatima di Batam. Keduanya terhubung menggunakan Palapa Ring paket barat. Uji coba ini sendiri masih menyangkut konsultasi kesehatan di dua rumah sakit tersebut.
Video: Pesan Rudiantara kepada Warga Papua soal Jaringan Internet Cepat
"Itu menggunakan aplikasi Telemedicine atau Temenin namanya. Ini bakal mengubah cara kita, cara pemerintah, Kementerian Kesehatan dalam melayani masyrakat," ujar Menkominfo di ruang serbaguna Kementerian Kominfo, Jakarta, Rabu (20/3/2019).
Palapa Ring merupakan proyek infrastruktur telekomunikasi berupa pembangunan serat optik tulang punggung di seluruh Indonesia sepanjang 36.000 kilometer. Proyek itu terdiri atas tujuh lingkar kecil serat optik (untuk wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara, Papua, Sulawesi, dan Maluku) dan satu backhaul untuk menghubungkan semuanya.
Baca juga: 97% Populasi RI Terjangkau Layanan 4G |
Proyek nasional ini akan menjangkau 44 kota/kabupaten di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Palapa Ring ini akan mengintegrasikan jaringan yang sudah ada dengan jaringan baru di seluruh wilayah pelosok Tanah Air.
Proyek ini dilakukan dengan skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) atau public private partnership(PPP). Pembiayaan yang diterapkan dengan skema availability payment, memungkinkan pemerintah memulai pembayaran penggantian modal yang ditanamkan investor setelah proyek beroperasi.
Pemerintah menggunakan dana universal service obligation (USO) untuk operasional Palapa Ring. Dana USO merupakan dana kontribusi perusahaan telekomunikasi dengan bobot 1,25% setiap kuartalnya.
Simak juga video Saat Kiai Bersarung Bicara Infrastruktur Langit: