Sebagai fasilitator, kata Rudiantara, pihaknya telah menggenjot pembuatan infrastruktur yang dapat membantu perkembangan ekonomi digital. Khususnya konektivitas internet di Indonesia, yang disebutnya belum merata.
"Kita disini sudah bisa enjoy 4g 7mb/s. Tapi saudara kita di Timur sana 300kb/s dan mereka mesti bayar lebih mahal per megabite-nya," kata Rudiantara dalam diskusi Regional Investment Forum (RIF) 2019 di ICE BSD, Tangerang, Senin (11/3/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 97% Populasi RI Terjangkau Layanan 4G |
Menurutnya, untuk itulah pemerintah menggenjot proyek Palapa Ring. Rudiantara ingin agar semua daerah di pelosok Indonesia bisa terkoneksi dengan internet.
"Itulah mengapa kita fasilitasi membuat Palapa Ring. Project Palapa Ring untuk memastikan semua daerah bisa terkoneksi dengan broadband, ini adalah salah satu fasilitas berupa infrastruktur yang kita bangun," ujarnya.
Tidak Ingin Cuma Jadi Regulator
Terkait Palapa Ring, Paket Barat dan Tengah sudah komplet -- Indonesia Barat sejauh 2.275 km dan Indonesia Tengah sepanjang 2.995 km. Yang terakhir, di Indonesia Timur sepanjang 6.678 km yang kini masih 94,27% pembuatannya dan ditargetkan selesai Juni 2019.
Selain sebagai fasilitator, kata Menkominfo, pihaknya juga ingin menjadi akselerator bagi para pegiat industri ekonomi digital. Salah satunya adalah dengan mendukung dan membantu fasilitas Online Single Submission (OSS).
"Kita mempersingkat pengurusan lisensi yang panjang di sektor kita. Salah satunya adalah drngan mendukung Pak (Thomas) Lembong (Kepala BKPM) dalam menjalankan OSS. Dengan OSS lisensi akan lebih mudah dibuat," tutur Rudiantara.
(krs/fyk)











































