Warga Pulau Morotai Berburu Sinyal Buat Internetan
Hide Ads

Warga Pulau Morotai Berburu Sinyal Buat Internetan

Rachmatunnisa - detikInet
Sabtu, 05 Jan 2019 13:06 WIB
Surti memanfaatkan internet untuk bahan mengajar. Foto: Rachmatunnisa/detikINET
Morotai - Di mana ada sinyal, warga berkumpul untuk internetan. Antusiasme seperti ini sering terlihat di desa-desa yang baru masuk internet, salah satunya di Desa Waringin, Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara.

Surti Tandiana (27), salah satu warga desa tersebut, bercerita bahwa kehadiran internet dari WiFi yang dipasang di sekolah SMPN SATAP Waringin, menjadi magnet bagi warga untuk berkumpul di sana berburu sinyal.

"Kalau jam istirahat pada pegang HP. Di lapangan depan sekolah dekat ada tower itu orang berkumpul mau internetan semua," cerita Surti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain untuk berkomunikasi dan bermedia sosial, sebagai salah satu pengajar honorer di sekolah tersebut, Surti memanfaatkan internet untuk mencari materi mengajar.



"Pak Bupati juga minta kegiatan sekolah dan kantor desa itu dilaporkan. Misalnya jam 7 selesai apel, kirim laporan ke kantor Bupati pakai WiFi itu," terangnya.

Namun sejak beberapa bulan lalu, akses WiFi di SMPN SATAP Waringin dibatasi. Sebenarnya, ini dilakukan untuk mencegah perbuatan tidak terpuji para pemburu WiFi yang suka berkumpul hingga larut malam.

"Sebelumnya ada WiFi itu kita tinggal sambung saja di HP. Tapi karena ada kumpul-kumpul sampai malam itu ada kehilangan lampu, kursi berantakan, Kepala Sekolah marah. Internetnya sekarang dikunci (pakai password) dan ada jamnya," tuturnya.

Karena kejadian tersebut, operasional WiFi kini diatur hanya untuk keperluan sekolah dan kantor desa yang terletak tidak jauh di depannya.

Bagi Surti sendiri, kehadiran internet di desanya juga menjadi tambahan modal untuk mencari penghasilan. Karena selain menjadi pengajar honorer, Surti mencari tambahan penghasilan dengan berjualan produk herbal secara online.


Warga Pulau Morotai Berkumpul Cari Sinyal Internetan Taman Kota Morotai salah satu ruang publik yang dipasangi WiFi. Foto: BAKTI Kominfo


Karena WiFi di dekat rumahnya kini terbatas, Surti pun harus pergi ke pusat kota di Daruba saat perlu internetan. Disebutkan Surti, di Daruba sudah cukup banyak akses WiFi gratis di berbagai ruang publik.

Yang terdekat, Surti mencari internet di Taman Kota Morotai yang jarak tempuhnya sekitar 1 jam menggunakan sepeda motor dari rumahnya.

"Saya pergi ke taman saja. Di sana banyak orang kumpul pakai WiFi. Kalau kebetulan ada yang konek sama jualan, ya saya balas. Tapi kadang yang beli tidak jadi karena mereka pesan waktu saya sedang tidak buka internet," sebutnya.

Karenanya, Surti berharap akses internet WiFi di desanya bisa diperbanyak, agar dia bisa lancar melayani para pembeli produk jualannya. Lebih bagus lagi, dia berharap ada akses internet dari seluler di desanya.

"Kami bersyukur sudah ada tower di sini tidak sulit lagi menelepon. Tapi senang juga kalau nanti punya tower untuk internet. Karena kalau mau pakai Telkomsel pun di sini belum bisa (internetan)," ujarnya.

Warga Pulau Morotai Berkumpul Cari Sinyal Internetan BTS 2G di Desa Waringin, Morotai, Maluku Utara berdiri sejak 2017. Foto: Rachmatunnisa/detikINET


Penambahan BTS di Morotai

Saat ini, desa Waringin tempat Surti tinggal memang baru punya Base Transceiver Station (BTS) 2G dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo dan Telkomsel yang beroperasi sejak 2017.

Dalam kunjungannya ke lokasi BTS tersebut pekan ini, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara berjanji mengebut ketersediaan akses internet yang didelegasikannya kepada BAKTI.

"Di 2020 sebanyak 75 ribu desa di Indonesia akan terhubung dengan internet cepat. Dan 2022 kita akan punya satelit sendiri, sehingga semua sekolah, kantor desa, puskesmas kantor polsek yang belum tersentuh, semuanya akan punya internet cepat," janjinya.

Warga Pulau Morotai Berkumpul Cari Sinyal Internetan Menkominfo Rudiantara meninjau BTS 2G di Desa Waringin ditemani Bupati Pulau Morotai Benny Laos. Foto: Rachmatunnisa/detikINET


Hal ini sejalan dengan permintaan Bupati Pulau Morotai Benny Laos. Dia merinci, sejak dirinya menjabat sebagai Bupati pada Mei 2017, Morotai saat ini sudah punya 45 BTS dari sebelumnya 8 BTS.

Di tahun ini, akan ada 8 BTS baru yang rencananya akan didirikan operator Telkomsel. Ketersediaan internet melalui WiFi gratis pun terus diupayakan.

"Untuk target nasional, Morotai ini lebih cepat satu tahun. Pak Menteri yang memulai, harus pak Menteri pula yang mengakhiri. Mudah-mudahan 2020 pak Menteri datang lagi ke sini dengan sinyal 4G sudah 100%," harap Benny.


Berdasarkan data BAKTI Kominfo, hingga saat ini pembangunan BTS di Provinsi Maluku Utara ada sebanyak 80 titik lokasi. Khusus di Kabupaten Morotai ada sebanyak 29 titik lokasi dengan kapasitas 2G.

BAKTI juga menyediakan akses internet di Morotai. Akses Internet yang telah dibangun di Morotai mencapai 59 lokasi, yang tersebar di lokasi sekolah, puskesmas, serta lokasi publik lainnya. (rns/krs)