Sebagaimana diketahui, Indosat mendapat tambahan pita lebar 5 MHz di frekuensi 2,1 GHz berkat hasil menang lelang yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akhir 2017.
Baik Indosat maupun Hutchison Tri Indonesia (Tri) menang lelang setelah mengajukan penawaran tawaran harga tertinggi, yakni Rp 423,084 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Indosat Tak Cuma Pentingkan Pulau Jawa |
Berkat hasil menang lelang tersebut, Indosat kini memiliki total pita frekuensi 15 MHz. Serah terima pita frekuensi ini sudah dilakukan sejak hari Selasa (17/4).
Ditanya apa rencana Indosat dengan pita frekuensi 15 MHz di spektrum 2,1 GHz, Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Joy Wahyudi mengatakan, penggunaan pita frekuensi tersebut akan dialokasikan untuk 4G LTE. Ia pun berencana memanfaatkannya secepat mungkin.
"Secepatnya lah sudah kita bayar kok itu. Tapi sebenarnya kalau sudah lihat kebutuhannya di mana sebenarnya otomatis saja. Kayak di Lampung nih, sudah beres, hidupin saja langsung 15 MHz. Ngapain dianggurin," papar Joy dalam sebuah acara tes jaringan Indosat Ooredoo di Lampung, Kamis (19/4/2018).
Tak ketinggalan, Joy juga mengatakan rencananya bahwa tanggal 1 Mei, alokasi 15 MHz sudah mulai dipasang. Diharapkan, rencana ini bisa mengatasi terjadinya lonjakan traffic ketika Ramadan.
Refarming merupakan proses penataan ulang dari penempatan blok frekuensi oleh seluruh operator, sehingga pada posisi akhir setelah proses penataan ini, seluruh blok frekuensi yang ditempati oleh masing masing operator akan berurutan, sehingga akan jadi lebih efisien untuk menggelar layanan internet cepat. (rns/rns)