Demikian disampaikan oleh Presiden Direktur dan CEO Indosat Ooredoo Joy Wahyudi dalam acara media gathering di Hotel Sheraton, Bandar Lampung. Anggaran belanja modal ini dibagi menjadi dua, 80% ke jaringan dan 20% untuk infrastruktur TI.
"Tapi saya tidak bisa bilang bahwa 80% ini semuanya lari ke luar Pulau Jawa. Tapi ada pembagiannya lah. Karena ada kapasitas di Pulau Jawa, ada yang di luar Pulau Jawa," ujar Joy di Hotel Sheraton, Lampung, Rabu (18/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Indosat Tak Cuma Pentingkan Pulau Jawa |
Alokasi Capex ini sendiri sedikit meningkat dari tahun lalu yang realisasinya Rp 6,2 triliun. Angka Capex di tahun 2017 tersebut turun sekitar 2,2% dari tahun 2016.
"Tahun lalu seingat saya itu kebanyakan larinya untuk peningkatan kapasitas di Pulau Jawa. Spending kami lebih banyak di Q3 dan Q4. Untuk tahun ini ada alokasi ke luar Pulau Jawa," tambahnya.
Adapun selain Lampung, ada empat area di tiga provinsi yang akan menjadi fokus peningkatan jaringan, yakni satu di Sumatera, satu di Kalimantan, dan dua di Sulawesi. Sayang tidak disebutkan nama kota atau area yang jaringannya bakal dibangun.
Sementara itu Group Head Network Strategy, Architecture and Solution Indosat Ooredoo Kustanto di kesempatan yang sama juga mengatakan terkait investasi jaringan, Indosat akan menggunakan anggaran untuk modernisasi jaringan.
"Salah satu modernisasi yang kita lakukan adalah pada antena BTS. Tadinya, satu BTS memiliki enam antena, sekarang, satu antena memiliki tiga teknologi," ungkapnya. (mag/asj)