Rudiantara mengakui bahwa untuk konsolidasi, ia selalu dicecar berbagai pertanyaan mengena nasib frekuensi yang dimiliki operator, apakah nanti akan dibawa atau diserahkan kembali ke negara.
"Sudahlah, pasti dijamin frekuensinya ada. Ini yang ingin diberikan oleh pemerintah, semacam assurance," ujar Rudiantara di sela-sela acara tuntasnya penataan ulang pita frekuensi radio 2,1 GHz di Menara Merdeka, Jakarta, Senin (16/4/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau konsolidasi, ya konsolidasi saja. Laporan keuangan pada jeblok gitu. Soal frekuensi, jangan dikhawatirkan," sebutnya.
Dituturkannya, saat ini pemerintah tengah menyiapkan blok-blok frekuensi tambahan, termasuk yang akan dibebaskan. Kesiapan blok frekuensi ini sebagai antisipasi bila ada operator melakukan merger.
"Kita sedang menata untuk kebijakan frekuensi kalau terjadi konsolidasi. Frekuensi dijamin ada. Kalau frekuensi dibawa, nanti pelanggannya nggak ada? Apalagi ada registrasi (prabayar) pelanggan jadi melorot, terus bayar BHP frekuensi, saya sih senang saja, tapi harus rasional karena sustainable yang harus dijaga," ungkap pria disapa Chief RA ini. (jsn/rou)