
-
01 Gal Gadot, Duta Huawei yang Ketahuan Pakai iPhone
-
02 Facebook: Kami Siap Jawab Semua Pertanyaan Kominfo
-
03 Waduh! Ada Perusahaan Indonesia Dibobol Hacker via Printer
-
04 FotoINET Penampakan Laptop Anyar Lenovo dengan AMD Ryzen
-
05 Ponsel Seri Premium Huawei Laris Manis
-
06 FotoINET Bikin Gambar Seleb Jadi Amburadul, Akun Ini Malah Tenar
-
07 Deadline Tinggal Sehari, Apa Kabar Facebook Indonesia?
-
08 FotoINET Persiapan Avengers Lawan Thanos dalam Balutan Kartun Kocak
-
09 FotoINET Huawei Nova 2 Lite, Ponsel Rp 2,6 Juta yang Menggoda
-
10 FotoINET Avengers: Infinity Wars Tayang, Meme Kocak Thanos Bertebaran
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
03 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
04 Apple Ejek Play Store Android
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
07 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
08 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Resmi Dirilis, Ini Harga Zenfone Max Pro
Kamis, 29 Mar 2018 16:45 WIB
Analisa Potensi Cuan Bisnis Baru Telkomsel

Jakarta - Harga saham Telkom sejak awal tahun terus mengalami fluktuasi. Bahkan baru-baru ini harga saham emiten berkode TLKM tersebut mengalami koreksi yang cukup signifikan.
Lalu bagaimana sebenarnya kinerja keuangan BUMN telekomunikasi yang menjadi salah satu penggerak IHSG di Bursa Efek Indonesia tersebut?
Victoria Venny, analis saham MNC Securities, menilai secara fundamental kinerja keuangan Telkom hingga akhir tahun 2017 masih sesuai dengan prediksi yang dibuat oleh pihaknya.
Pertumbuhan pendapatan dan bottom line masih positif yang didukung dari bisnis selular melalui Telkomsel. Dalam laporan keuangan Telkom 2017 disebutkan bahwa bisnis Telkomsel menopang 53% revenue Telkom.
"Meskipun ada pergeseran bisnis dari voice dan SMS ke layanan data, namun kami melihat kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel masih sangat prospektif. Ini dibuktikan dengan terus meningkatnya revenue dari layanan data Telkomsel dari tahun ke tahun," paparnya dalam analisa yang dirilis Kamis (29/3/2018).
Ditambah lagi setiap tahun dividen payout ratio yang dibagikan Telkom terbilang besar yaitu lebih dari 60% dari laba bersih. "Sehingga MNC Securities masih merekomendasikan buy untuk saham Telkom," lanjut Venny.
Dari info memo yang diterbitkan Telkom, pertumbuhan revenue, EBITDA dan net income Telkomsel di tahun 2017 yang lalu cukup lumayan, yaitu tumbuh masing-masing 7,5%, 7,7% and 7,8% YoY.
Double Digit
Dari pencapaian di tahun 2017 tersebut, Venny optimistis di tahun 2018 ini kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel masih akan meningkat.
Kinerja yang menjanjikan tersebut diperkirakan akan disumbang dari pertumbuhan pendapatan dari bisnis selular khususnya mobile internet Telkomsel.
"Melihat prospek tersebut MNC Securities optimistis pertumbuhan top line dan bottom line Telkomsel masih dapat terjadi di double digit," kata Venny penuh semangat.
Sentimen registrasi prabayar yang selama ini membayang-bayangi perusahaan telekomunikasi dinilai Venny tak akan banyak mempengaruhi kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel.
Justru dengan adanya registrasi prabayar ini bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi Telkomsel. Berbeda dengan operator lainnya yang masih terus berjuang untuk mendapatkan pelanggan dari perang harga dan penjualan starter pack.
.
"Konsumen Telkomsel memang segmented dan sedikit berbeda dari operator lainnya. Dengan memiliki coverage jaringan yang luas dan terbaik di Indonesia membuat konsumen Telkomsel jauh lebih loyal dibandingkan operator lainnya. Jadi menurut saya registrasi prabayar ini justru akan memberikan dampak positif untuk Telkomsel dan pada industri telekomunikasi pada umumnya,"papar Venny.
Terlebih lagi sebagai anak usaha dari Telkom, membuat Telkomsel memiliki memiliki kemampuan untuk mengembangkan jaringan baik itu backbone maupun last mile hingga pelosok negeri.
Ini dibuktikan pada tahun 2017 yang lalu Telkomsel berhasil membangun tambahan 31,672 BTS baik itu 3G maupun 4G di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan tambahan BTS baru tersebut, hingga tahun 2017 Telkomsel sudah mengoperasikan tidak kurang dari 160.705 unit atau tumbuh 24,5%. Dari jumlah tersebut 70% merupakan BTS berteknologi 3G dan 4G.
Penambahan jumlah BTS yang sangat pesat tersebut Venny optimistis, Telkomsel dapat mempertahankan jumlah pelanggannya dan melayani lebih banyak lagi konsumen yang selama ini belum menikmati layanan telekomunikasi.
Dongkrak Revenue Data
Masih berdasarkan info memo yang diterbitkan Telkom, disebutkan bahwa jumlah pelanggan Telkomsel tahun 2017 sudah mencapai 196,3 juta. Jika dibandingkan dengan pelanggan di tahun 2016 yang lalu, jumlah tersebut meningkat 12,9%.
Langkah Telkom dan Telkomsel yang terus menggembangkan bisnis di luar voice, SMS dan data seperti gencar menggembangkan bisnis Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan layanan Digital Advertising, dinilai analis saham telekomunikasi ini cukup tepat.
Dengan akusisi dan penggembangan usaha ke bisnis fintech dan IOT, membuat potensi pendapatan Telkomsel tidak tergantung lagi dari voice, SMS dan data. Justru penggembangan new business dilihat Venny sebagai potensi pendapatan Telkom dan Telkomsel di masa mendatang.
Pengembangan usaha di luar bisnis intinya, dipastikan akan meningkatkan pertumbuhan trafik data Telkomsel. Selama dua tahun terakhir pertumbuhan pendapatan Telkomsel dari layanan data selalu double digit.
Dengan meningkatnya trafik yang berasal dari usaha baru seperti fintech dan layanan OTT, memberikan optimisme analis saham MNC Securities akan revenue Telkomsel yang terjaga di double digit.
"Revenue layanan data Telkomsel selalu tumbuh double digit dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Perubahan teknologi dan kapasitas jaringan yang besar sangat menguntungkan Telkomsel dalam memperbesar revenue di layanan data. Tahun ini saya yakin pertumbuhan revenue data Telkomsel bisa double digit lagi,"ujar Venny.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Telkom disebutkan, trafik data Telkomsel menggalami kenaikan sebesar 126.2% menjadi 2,168,245 terabyte. Lonjakan trafik tersebut mampu mendongkrak pendapatan Telkomsel dari bisnis layanan data.
Saat ini pendapatan yang disumbang dari Digital Business Telkomsel sudah memegang porsi 42,3% dari total revenue perseroan. Padahal tahun 2016 yang lalu kontribusi revenue data di Telkomsel baru 35,4% dari total pendapatan perseroan.
Kenaikkan revenue Telkomsel tersebut dinilai sangat baik disaat industri telekomunikasi nasional masih diwarnai perang tarif layanan data. Strategi Telkomsel yang tidak pernah mau terpancing dalam perang harga di layanan data dinilai analis saham MNC Securities sudah tepat.
Hal tersebut ditujukan untuk menjaga kesinambungan usaha dan kualitas layanan. Venny melihat kualitas dan layanan yang saat ini diberikan oleh Telkomsel kepada pelanggannya jauh di atas emiten telekomunikasi lainnya.
"Dengan cost structure perusahaan telekomunikasi yang semakin besar, saya melihat potensi perang harga di tahun 2018 tidak akan sebesar di tahun sebelumnya. Dan ini menguntungkan industri telekomunikasi nasional,"pungkasVenny. (rou/rou)
Lalu bagaimana sebenarnya kinerja keuangan BUMN telekomunikasi yang menjadi salah satu penggerak IHSG di Bursa Efek Indonesia tersebut?
Victoria Venny, analis saham MNC Securities, menilai secara fundamental kinerja keuangan Telkom hingga akhir tahun 2017 masih sesuai dengan prediksi yang dibuat oleh pihaknya.
Pertumbuhan pendapatan dan bottom line masih positif yang didukung dari bisnis selular melalui Telkomsel. Dalam laporan keuangan Telkom 2017 disebutkan bahwa bisnis Telkomsel menopang 53% revenue Telkom.
"Meskipun ada pergeseran bisnis dari voice dan SMS ke layanan data, namun kami melihat kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel masih sangat prospektif. Ini dibuktikan dengan terus meningkatnya revenue dari layanan data Telkomsel dari tahun ke tahun," paparnya dalam analisa yang dirilis Kamis (29/3/2018).
Ditambah lagi setiap tahun dividen payout ratio yang dibagikan Telkom terbilang besar yaitu lebih dari 60% dari laba bersih. "Sehingga MNC Securities masih merekomendasikan buy untuk saham Telkom," lanjut Venny.
Dari info memo yang diterbitkan Telkom, pertumbuhan revenue, EBITDA dan net income Telkomsel di tahun 2017 yang lalu cukup lumayan, yaitu tumbuh masing-masing 7,5%, 7,7% and 7,8% YoY.
![]() |
Double Digit
Dari pencapaian di tahun 2017 tersebut, Venny optimistis di tahun 2018 ini kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel masih akan meningkat.
Kinerja yang menjanjikan tersebut diperkirakan akan disumbang dari pertumbuhan pendapatan dari bisnis selular khususnya mobile internet Telkomsel.
"Melihat prospek tersebut MNC Securities optimistis pertumbuhan top line dan bottom line Telkomsel masih dapat terjadi di double digit," kata Venny penuh semangat.
Sentimen registrasi prabayar yang selama ini membayang-bayangi perusahaan telekomunikasi dinilai Venny tak akan banyak mempengaruhi kinerja keuangan Telkom dan Telkomsel.
Justru dengan adanya registrasi prabayar ini bisa memberikan keuntungan tersendiri bagi Telkomsel. Berbeda dengan operator lainnya yang masih terus berjuang untuk mendapatkan pelanggan dari perang harga dan penjualan starter pack.
.
"Konsumen Telkomsel memang segmented dan sedikit berbeda dari operator lainnya. Dengan memiliki coverage jaringan yang luas dan terbaik di Indonesia membuat konsumen Telkomsel jauh lebih loyal dibandingkan operator lainnya. Jadi menurut saya registrasi prabayar ini justru akan memberikan dampak positif untuk Telkomsel dan pada industri telekomunikasi pada umumnya,"papar Venny.
Terlebih lagi sebagai anak usaha dari Telkom, membuat Telkomsel memiliki memiliki kemampuan untuk mengembangkan jaringan baik itu backbone maupun last mile hingga pelosok negeri.
![]() |
Ini dibuktikan pada tahun 2017 yang lalu Telkomsel berhasil membangun tambahan 31,672 BTS baik itu 3G maupun 4G di seluruh wilayah Indonesia.
Dengan tambahan BTS baru tersebut, hingga tahun 2017 Telkomsel sudah mengoperasikan tidak kurang dari 160.705 unit atau tumbuh 24,5%. Dari jumlah tersebut 70% merupakan BTS berteknologi 3G dan 4G.
Penambahan jumlah BTS yang sangat pesat tersebut Venny optimistis, Telkomsel dapat mempertahankan jumlah pelanggannya dan melayani lebih banyak lagi konsumen yang selama ini belum menikmati layanan telekomunikasi.
![]() |
Dongkrak Revenue Data
Masih berdasarkan info memo yang diterbitkan Telkom, disebutkan bahwa jumlah pelanggan Telkomsel tahun 2017 sudah mencapai 196,3 juta. Jika dibandingkan dengan pelanggan di tahun 2016 yang lalu, jumlah tersebut meningkat 12,9%.
Langkah Telkom dan Telkomsel yang terus menggembangkan bisnis di luar voice, SMS dan data seperti gencar menggembangkan bisnis Digital Lifestyle, Mobile Financial Services, Digital Banking dan layanan Digital Advertising, dinilai analis saham telekomunikasi ini cukup tepat.
Dengan akusisi dan penggembangan usaha ke bisnis fintech dan IOT, membuat potensi pendapatan Telkomsel tidak tergantung lagi dari voice, SMS dan data. Justru penggembangan new business dilihat Venny sebagai potensi pendapatan Telkom dan Telkomsel di masa mendatang.
Pengembangan usaha di luar bisnis intinya, dipastikan akan meningkatkan pertumbuhan trafik data Telkomsel. Selama dua tahun terakhir pertumbuhan pendapatan Telkomsel dari layanan data selalu double digit.
Dengan meningkatnya trafik yang berasal dari usaha baru seperti fintech dan layanan OTT, memberikan optimisme analis saham MNC Securities akan revenue Telkomsel yang terjaga di double digit.
"Revenue layanan data Telkomsel selalu tumbuh double digit dan jumlahnya dari tahun ke tahun terus meningkat. Perubahan teknologi dan kapasitas jaringan yang besar sangat menguntungkan Telkomsel dalam memperbesar revenue di layanan data. Tahun ini saya yakin pertumbuhan revenue data Telkomsel bisa double digit lagi,"ujar Venny.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Telkom disebutkan, trafik data Telkomsel menggalami kenaikan sebesar 126.2% menjadi 2,168,245 terabyte. Lonjakan trafik tersebut mampu mendongkrak pendapatan Telkomsel dari bisnis layanan data.
![]() |
Saat ini pendapatan yang disumbang dari Digital Business Telkomsel sudah memegang porsi 42,3% dari total revenue perseroan. Padahal tahun 2016 yang lalu kontribusi revenue data di Telkomsel baru 35,4% dari total pendapatan perseroan.
Kenaikkan revenue Telkomsel tersebut dinilai sangat baik disaat industri telekomunikasi nasional masih diwarnai perang tarif layanan data. Strategi Telkomsel yang tidak pernah mau terpancing dalam perang harga di layanan data dinilai analis saham MNC Securities sudah tepat.
Hal tersebut ditujukan untuk menjaga kesinambungan usaha dan kualitas layanan. Venny melihat kualitas dan layanan yang saat ini diberikan oleh Telkomsel kepada pelanggannya jauh di atas emiten telekomunikasi lainnya.
"Dengan cost structure perusahaan telekomunikasi yang semakin besar, saya melihat potensi perang harga di tahun 2018 tidak akan sebesar di tahun sebelumnya. Dan ini menguntungkan industri telekomunikasi nasional,"pungkasVenny. (rou/rou)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
20Detik
Laptop Seksi Tertipis HP Spectre 13
Rabu, 25 Apr 2018 20:51 WIBHP menawarkan laptop layar sentuh, cantik dan berlapis keramik. Yakni HP Spectre 13. -
20Detik
Grab Luncurkan GrabGerak untuk Penumpang Disabilitas
Rabu, 25 Apr 2018 20:49 WIBGrab luncurkan GrabGerak sebagai bentuk kepedulian terhadap penumpang disabilitas. Para mitra Grab juga melewati training khusus. -
20Detik
Driver Demo, Apa Kata Pihak Grab?
Rabu, 25 Apr 2018 20:18 WIBPara driver Grab demo besar-besaran pada 23 April lalu. Ini tanggapan pihak Grab. -
Facebook: Kami Siap Jawab Semua Pertanyaan Kominfo
Rabu, 25 Apr 2018 19:45 WIBSaat ini, seperti yang dikatakan oleh Kepala Kebijakan Publik Facebook Indonesia Ruben Hattari, pihaknya masih menyusun jawaban. -
FotoINET
Penampakan Laptop Anyar Lenovo dengan AMD Ryzen
Rabu, 25 Apr 2018 19:31 WIBLenovo baru saja memperkenalkan seri laptop ultrasilm IdeaPad 720S yang ditenagai oleh mobile prosesor AMD Ryzen. Seperti ini wujud perangkat tersebut. -
20Detik
Segera Hadir di Indonesia, Berapa Harga Huawei P20 Pro?
Rabu, 25 Apr 2018 19:31 WIBHuawei P20 yang baru saja diluncurkan 28 Maret 2018 di Paris dengan harga € 899, kapan diluncurkan di Indonesia? -
Gal Gadot, Duta Huawei yang Ketahuan Pakai iPhone
Rabu, 25 Apr 2018 19:08 WIBGal Gadot selain menjadi Wonder Woman ia juga merupakan ambassador Huawei. Namun sayangnya, ia tertangkap basah memakai iPhone saat sedang mempromosikan Huawei. -
Waduh! Ada Perusahaan Indonesia Dibobol Hacker via Printer
Rabu, 25 Apr 2018 18:44 WIBMeski sudah dipagari sistem keamanan yang andal, sejumlah perusahaan finansial di Indonesia ternyata masih ada yang dibobol hacker, bahkan lewat printer. -
20Detik
3 Laptop Berkekuatan Avengers dengan Harga Mumpuni
Rabu, 25 Apr 2018 18:32 WIBAcer kembali meluncurkan laptop spesial edisi karakter Avengers. Ada edisi Captain America (Aspire 6), edisi Thanos (Nitro 5), dan Iron Man (Swift 3). -
FotoINET
Bikin Gambar Seleb Jadi Amburadul, Akun Ini Malah Tenar
Rabu, 25 Apr 2018 18:18 WIBPemilik akun Instagram ini malah jadi tenar karena kerap melukis wajah selebritas yang tadinya ganteng dan cantik, tapi hasilnya malah semrawut. Seperti apa?