Hal itu disadari betul oleh Telkom. Namun Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, tak mau ambil pusing dulu soal angka kerugian. Baginya, yang terpenting adalah pemulihan layanan pelanggan.
"Khusus untuk kerugian dan cost recovery, belum selesai dihitung. Pada waktunya akan kami share. Untuk recovery ini, prinsip kami at any cost, yang penting pulih total dulu," kata Alex di Graha Merah Putih, Jakarta, Minggu (10/9/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari total 15.019 sites layanan pelanggan, 11.574 di antaranya merupakan sites layanan ATM dan 3.445 layanan non-ATM. Penyelesaian pemulihan layanan yang dilakukan Telkom dapat berjalan lancar berkat kerja sama dengan para pelanggan. Beberapa di antaranya adalah Bank Mandiri, BCA, BNI, BTN, dan BRI.
Alex memaparkan, dari hasil koordinasi antara Telkom dengan BCA pada 10 September pukul 17.30 WIB disimpulkan bahwa sistem konektivitas untuk layanan ATM telah pulih secara keseluruhan.
Namun beberapa aspek operasional untuk memfungsikan sejumlah mesin ATM di BCA masih berlangsung untuk memastikan seluruh mesin ATM berfungsi normal seperti sedia kala.
"Ada beberapa yang masih butuh waktu. Begitu konektivitas terganggu, seluruh uang cash yang ada diambil semua. Mungkin begitu SOP di bank. Sehingga pada saat konektivitas pulih, mereka juga butuh proses untuk ATM beroperasi sebagaimana mestinya. Tapi dari sisi konektivitas sudah pulih semua," jelas Alex.
Layanan ATM Bank Mandiri yang terdampak gangguan Satelit Telkom 1 juga dinyatakan sudah pulih 100%. Sedangkan BRI menyatakan seluruh jaringan kerja, baik 124 unit kerja maupun 321 ATM BRI sudah sepenuhnya pulih.
Untuk layanan nasabah BNI, konektivitas ATM miliknya juga dinyatakan telah pulih 100%. 51 outlet telah berfungsi secara normal pada 3 September 2017 dan 1.151 ATM sudah normal hari ini.
Sedangkan seluruh layanan nasabah yang memanfaatkan fasilitas ATM BTN juga dinyatakan telah bisa terlayani secara normal. Selama masa pemulihan, BTN melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan Telkom untuk mempercepat perbaikan yang dilakukan.
Untuk mempercepat recovery sejumlah sites yang mengalami kendala pada saat proses repointing antena, Telkom menggunakan solusi sementara dengan dua teknologi alternatif, yaitu 5% sites menggunakan jaringan fiber optik dan 14% sites menggunakan sistem Machine to Machine (M2M) seluler dari Telkomsel.
(rou/yud)