Seperti diberitakan sebelumnya, anomali yang dialami satelit Telkom 1 berakibat pada terganggunya sejumlah layanan yang mengandalkan satelit tersebut. Telkom bertindak cepat dengan melakukan proses migrasi ke sateit lain.
Dijelaskan Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga, migrasi yang dimaksud adalah mengalihkan layanan yang tadinya ditangani satelit Telkom 1 ke Telkom 2 dan Telkom 3S. Tapi itu tak sepenuhnya, karena Alex memastikan kalau hanya 77% layanan di Telkom 1 yang dialihkan ke kedua satelit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak semua dari Telkom 3S, kami ambil juga dari Telkom 2. Itu (keduanya) 77%, 23% kami pakai satelit non-Telkom yang punya coverage Indonesia. Ada yang dari Hong Kong, ada yang dari China. (Satelit) yang sebelum Telkom 3S meluncur sudah kami pakai, satelit asing itu," jelas Alex di Graha Merah Putih, Jakarta, Senin (28/8/2017).
Foto: Yudhianto/detikINET |
Lebih lanjut, proses migrasinya sendiri telah dilakukan mulai 26 Agustus β 30 Agustus mendatang. Selanjutnya proses repointing akan dilakukan secara bertahap, dan diharapkan tuntas pada 10 September nanti.
Ditambahkan Alex, satelit Telkom 1 saat ini memiliki 63 pelanggan, di mana delapan di antaranya adalah provider VSAT. Dari jumlah pelanggan tersebut, sebanyak 15 ribu total ground segment ditangani oleh satelit Telkom 1.
"Sepenuhnya akan tuntas 10 September. Kira-kira 1.500 site akan solve tiap harinya. Jadi sampai 10 September seharusnya 15 ribu site bisa tuntas. Sebagian besar perbankan," imbuhnya.
Meski demikian per siang ini (28/8/2017), Alex mengaku progres pemulihan yang tengah dilakukan baru mencapai 17%.
"Update terbaru sudah 17%, termasuk repointing juga," pungkas Alex. (rns/rns)
Foto: Yudhianto/detikINET