Indosat Ubah Strategi Bisnis Internet Gig
Hide Ads

Indosat Ubah Strategi Bisnis Internet Gig

Adi Fida Rahman - detikInet
Kamis, 03 Agu 2017 19:38 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Strategi bisnis penyedia layanan internet Gig berubah. Kini mereka mulai menyasar kalangan konsumen di perumahan.

Sejak kehadirannya 2015 lalu, Gig lebih memilih membidik pengguna yang tinggal di apartemen. Pasalnya kala itu masih sedikit pemain yang fokus pada layanan fiber to the home (FTTH) ke hunian vertikal.

"Tidak ada pemain FTTH yang fokus pada penyediaan layanan ke apartemen. Ceruk pasar itu coba kita masuki, ternyata disambut positif oleh pengelola apartemen," kaya Syachrial Syarif, Corporate Secretary Division Indosat Mega Media, di Jakarta, Kamis (3/8/2017).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Syachrial penyerapan pasar atau take up rate layanan FTTH di apartemen tidak besar, secara global hanya 40%. Karena itu banyak penyedia layanan enggan melirik konsumen apartemen.

Sementara Gig sebaliknya, mereka coba mengantisipasi. Hasilnya take up rate yang mereka raih di atas rata-rata global, yakni sebesar 45%.

Alhasil konsumen dari apartemen mendominasi komposisi pelanggan Gig. Besarnya mencapai 60%, sedangkan konsumen perumahan hanya 40% saja. Kondisi ini terbalik dengan vendor FTTH lain dimana komposisi pelanggan yang paling banyak berasal dari perumahan.

Namun seiring perluasan layanan, Gig mulai membidik pasar perumahan. Sebab di daerah ekspansi mereka, belum banyak apartemen yang dibangun.

"Kami baru saja hadir di Bandung, Jogja dan Semarang. Di sana lebih pada konsumen perumahan," kata Syachrial.

Setelah melakukan ekspansi ke daerah lain, Gig berharap dapat meningkatkan jumlah pelanggan. Mereka menargetkan memiliki 34.000 pelanggan hingga akhir tahun,

"Saat ini jumlah pelanggan kami 22 ribu. Kami optimistis dapat mencapai target. Rencananya kami juga akan ekspansi ke Surabaya tahun ini," pungkas Syachrial. (afr/rou)
Berita Terkait