
-
01 Ponsel Seri Premium Huawei Laris Manis
-
02 FotoINET Bikin Gambar Seleb Amburadul, Malah Jadi Tenar
-
03 Deadline Tinggal Sehari, Apa Kabar Facebook Indonesia?
-
04 Waduh! Ada Perusahaan Indonesia Dibobol Hacker via Printer
-
05 FotoINET Persiapan Avengers Lawan Thanos dalam Balutan Kartun Kocak
-
06 FotoINET Huawei Nova 2 Lite, Ponsel Rp 2,6 Juta yang Menggoda
-
07 FotoINET Avengers: Infinity Wars Tayang, Meme Kocak Thanos Bertebaran
-
08 Pokemon Go Hingga PUBG Duel Jadi Aplikasi Terbaik Android
-
09 GrabGerak, Layanan Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas
-
10 Perbandingan Singkat Honor 9 Lite vs Redmi Note 5
- SELENGKAPNYA
-
01 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
02 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
03 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
04 Apple Ejek Play Store Android
-
05 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
06 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
07 Pakai Xiaomi Mi 6, Polda Metro Jadi Bulan-bulanan Netizen
-
08 'Dilarang Pakai Teknologi AS, Ekonomi China Bisa Ambruk'
-
09 Ponsel Hitam Putih yang Pernah Bikin Penggunanya Bangga
-
10 Facebook Indonesia Kena Blokir Kalau...
Rabu, 17 Mei 2017 11:55 WIB
Indosat Mau Ganti Palapa-D dengan Satelit HTS

Jakarta - Menjelang berakhirnya masa operasi satelit Palapa-D pada 2020 nanti, PT Indosat Ooredoo, Tbk bersiap meluncurkan satelit penggantinya. Rencananya, Indosat Ooredoo akan meluncurkan satelit jenis Hight Throughput Satellite (HTS).
Diketahui, satelit HTS merupakan wahana khusus untuk layanan data atau internet. Sedangkan sebelumnya, Palapa-D yang diluncurkan pada 2009 lalu, hanya satelit jenis biasa.
Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 Bujur Timur (BT). Palapa-N1 dijadwalkan akan meluncur sebelum Juli 2020.
Satelit Palapa-N1 ini merupakan hasil pembelian dari PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), perusahaan joint venture bentukan Indosat Ooredoo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). PSNS membeli satelit dari produsen terkemuka asal China bernama China Great Wall Industry Corporation (CGWIC).
President Director & CEO Alexander Rusli, mengungkapkan membeli satelit dari China karena sudah menjadi hasil proses tender yang telah dilakukan. Selain itu, faktor-faktor seperti manufaktur satelit di dunia terbilang sedikit, ada yang pesanannya banyak, hingga tidak ada produsen yang sanggup meluncur pada tahun 2020.
Di sisi lain, masa operasi Palapa-D berakhir pada tahun 2020. Maka, Palapa-N1 digeber untuk menggantikan slot orbit yang dihuni oleh Palapa-D. Setidaknya investasi sekitar USD 200 juta digelontorkan mulai dari pembuatan, asuransi, hingga peluncuran Palapa-N1 3 tahun mendatang.
"Kami (Indosat Ooredoo) cuma punya slot orbit satu, di atas (slot orbit) crowded, makanya Pak Menteri (Rudiantara) bilang jangan sampai lepas. Sebelum Juli 2020 sudah ada penggantinya," ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan menggunakan Chinese DFH 4 Bus dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.
Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).
Di kesempatan yang sama, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso, menuturkan PT PNSN yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sementara itu Alex, mengatakan akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital.
Terlebih dengan kondisi geografis Indonesia yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Tanah Air.
"Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara," tutur Alex.
Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen seluler Indosat Ooredoo. Namun, satelit Palapa-N1 ini akan diperuntukkan B2B dulu, karena sektor tersebut yang terbukti rutin membutuhkan peranan satelit. Kecepatan Palapa-N1 bisa mencapai kecepatan 16 Gbps.
"Karena B2B sudah pasti kebutuhannya selalu ada, rutin. Kami ingin ini meluncur dulu, nanti 2,5 tahun ke depan kami pikirkan, apakah B2C juga atau sebagiannya," ucapnya.
Penandatanganan Indosat Ooredoo dan PT PSN melalui perusahaan joint venture PT PSNS pembelian satelit Palapa-N1 dengan CGWIC ini disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. (fyk/fyk)
Diketahui, satelit HTS merupakan wahana khusus untuk layanan data atau internet. Sedangkan sebelumnya, Palapa-D yang diluncurkan pada 2009 lalu, hanya satelit jenis biasa.
Satelit baru ini akan diberi nama Palapa Nusantara 1 atau Palapa-N1, dan akan diposisikan sebagai generasi penerus dari satelit Palapa-D pada slot orbit 113 Bujur Timur (BT). Palapa-N1 dijadwalkan akan meluncur sebelum Juli 2020.
Satelit Palapa-N1 ini merupakan hasil pembelian dari PT Palapa Satelit Nusa Sejahtera (PSNS), perusahaan joint venture bentukan Indosat Ooredoo dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN). PSNS membeli satelit dari produsen terkemuka asal China bernama China Great Wall Industry Corporation (CGWIC).
President Director & CEO Alexander Rusli, mengungkapkan membeli satelit dari China karena sudah menjadi hasil proses tender yang telah dilakukan. Selain itu, faktor-faktor seperti manufaktur satelit di dunia terbilang sedikit, ada yang pesanannya banyak, hingga tidak ada produsen yang sanggup meluncur pada tahun 2020.
Di sisi lain, masa operasi Palapa-D berakhir pada tahun 2020. Maka, Palapa-N1 digeber untuk menggantikan slot orbit yang dihuni oleh Palapa-D. Setidaknya investasi sekitar USD 200 juta digelontorkan mulai dari pembuatan, asuransi, hingga peluncuran Palapa-N1 3 tahun mendatang.
"Kami (Indosat Ooredoo) cuma punya slot orbit satu, di atas (slot orbit) crowded, makanya Pak Menteri (Rudiantara) bilang jangan sampai lepas. Sebelum Juli 2020 sudah ada penggantinya," ujar President Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli di Fairmont Hotel, Jakarta, Rabu (17/5/2017).
CGWIC akan mengerjakan dan mengorbitkan satelit untuk mendukung proyek strategis ini. Satelit tersebut akan dikembangkan menggunakan Chinese DFH 4 Bus dan akan diluncurkan dengan peluncur Long March 3B dari Xichang Satellite Launch Center di China.
Palapa-N1 akan mengoptimalkan sumber daya spektrum yang ada untuk menyediakan layanan penyiaran (broadcast) dan pita lebar (broadband) di seluruh wilayah Indonesia dengan menggunakan teknologi terbaru dalam industri satelit, yakni High Throughput Satellite (HTS).
Di kesempatan yang sama, CEO PT Pasifik Satelit Nusantara, Adi Rahman Adiwoso, menuturkan PT PNSN yang akan melakukan pengadaan dan mengoperasikan satelit Palapa-N1, sebagai pengganti satelit Palapa-D.
"Melalui kolaborasi ini, kami berharap mampu memecahkan masalah kesenjangan digital yang ada di masyarakat kita, sekaligus mempercepat penetrasi akses internet ke seluruh wilayah Indonesia," paparnya.
Sementara itu Alex, mengatakan akses broadband adalah kunci bagi masyarakat untuk mendapatkan informasi dan manfaat lebih banyak dari dunia digital.
Terlebih dengan kondisi geografis Indonesia yang unik, terdiri dari banyak pegunungan dan pulau-pulau yang tersebar, satelit memiliki peran strategis dalam mendukung agenda pemerintah memperluas akses broadband dan untuk mengurangi kesenjangan digital di Tanah Air.
"Satelit baru ini akan membantu mempercepat proses penetrasi broadband di Indonesia, mempercepat terwujudnya masyarakat digital Indonesia dan mewujudkan apa yang dicita-citakan pemerintah untuk menjadi negara digital terbesar di Asia Tenggara," tutur Alex.
Satelit baru ini akan terus mendukung solusi korporat (B2B) dan layanan konsumen seluler Indosat Ooredoo. Namun, satelit Palapa-N1 ini akan diperuntukkan B2B dulu, karena sektor tersebut yang terbukti rutin membutuhkan peranan satelit. Kecepatan Palapa-N1 bisa mencapai kecepatan 16 Gbps.
"Karena B2B sudah pasti kebutuhannya selalu ada, rutin. Kami ingin ini meluncur dulu, nanti 2,5 tahun ke depan kami pikirkan, apakah B2C juga atau sebagiannya," ucapnya.
Penandatanganan Indosat Ooredoo dan PT PSN melalui perusahaan joint venture PT PSNS pembelian satelit Palapa-N1 dengan CGWIC ini disaksikan langsung oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara. (fyk/fyk)
Berita Terkait
Baca Juga
News Feed
-
20Detik
3 Laptop Berkekuatan Avengers dengan Harga Mumpuni
Rabu, 25 Apr 2018 18:32 WIBAcer kembali meluncurkan laptop spesial edisi karakter Avengers. Ada edisi Captain America (Aspire 6), edisi Thanos (Nitro 5), dan Iron Man (Swift 3). -
FotoINET
Bikin Gambar Seleb Amburadul, Malah Jadi Tenar
Rabu, 25 Apr 2018 18:18 WIBPemilik akun Instagram ini malah jadi tenar karena kerap melukis wajah selebritas yang tadinya ganteng dan cantik, tapi hasilnya malah semrawut. Seperti apa? -
20Detik
Sangat Multitasking, Huawei Nova 2 Lite Dijual Rp 2,6 Juta
Rabu, 25 Apr 2018 18:15 WIBHuawei Nova 2 Lite kini sudah bisa dibeli, smartphone untuk kaum milenial ini dibandrol dengan dua jutaan. Gimana kecanggihannya? -
Ponsel Seri Premium Huawei Laris Manis
Rabu, 25 Apr 2018 18:06 WIBBersamaan dengan peluncuran smartphone Nova Lite, Huawei sekaligus membagikan laporan posisinya secara global dimana ponsel premiumnya tercatat laris manis. -
Deadline Tinggal Sehari, Apa Kabar Facebook Indonesia?
Rabu, 25 Apr 2018 17:20 WIBSehari lagi batas waktu yang diberikan Kominfo kepada Facebook Indnesia terkait penyalahgunaan data pengguna oleh pihak ketiga, yakni Cambridge Analytica -
GrabGerak, Layanan Transportasi Bagi Penyandang Disabilitas
Rabu, 25 Apr 2018 17:00 WIBPenyandang disabilitas seringkali menghadapi kesulitan dalam melakukan mobilisasi dengan menggunakan transportasi umum. -
FotoINET
Persiapan Avengers Lawan Thanos dalam Balutan Kartun Kocak
Rabu, 25 Apr 2018 16:30 WIBPara Avengers dikenal sebagai kumpulan pahlawan super yang tak jarang memunculkan kelucuan. Hal tersebut pun tampak dari deretan kartun karya netizen satu ini -
Pokemon Go Hingga PUBG Duel Jadi Aplikasi Terbaik Android
Rabu, 25 Apr 2018 15:50 WIBAjang penghargaan bagi aplikasi terbaik yang digelar secara tahunan kembali dilangsungkan oleh Google, dengan sejumlah lama terkenal masuk sebagai nominasi. -
FotoINET
Huawei Nova 2 Lite, Ponsel Rp 2,6 Juta yang Menggoda
Rabu, 25 Apr 2018 15:28 WIBNova 2 Lite ditujukan untuk menyasar segmen anak muda, dengan keunggulan layar kekinian serta kamera ganda. Ini penampakannya. -
Awas! Nintendo Switch Rawan Dibobol Hacker
Rabu, 25 Apr 2018 15:12 WIBCelah pada chip konsol Switch membuat para hacker dapat mengutak-atiknya sesuka hati, yang ternyata tidak dapat diperbaiki begitu saja oleh Nintendo.