Grapari Telkomsel yang baru saja diresmikan berlokasi di Hotel Al Saleheja Madinah dan Distrik Al Rehab Jeddah. Pusat layanan ini melengkapi dari Grapari yang sebelumnya sudah dibangun di Mekah yang berlokasi di Grand Zamzam.
Adapun 'jurus kesandung' Telkomsel di sini maksudnya untuk menggambarkan begitu banyaknya orang Indonesia yang mengunjungi negeri kerajaan itu, mulai dari terkait haji, umroh sampai jadi tenaga kerja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sampai-sampai para penjual souvenir di Mekah, Madinah dan Jeddah pun fasih berbahasa Indonesia agar lebih mudah berkomunikasi dan merayu calon pelanggan asal Indonesia.
Mohammad Heri Saripudin, Konjen RI di Jeddah memaparkan, pada tahun 2016, Indonesia mengirimkan 168 ribu jamaah haji, sedangkan umroh sekitar 800 ribu jamaah.
Sedangkan pada tahun 2017, kuota haji Indonesia sudah ditambah, menjadi 221 ribu jamaah. Sementara untuk jamaah umroh diestimasi bisa sampai 1 juta.
"Jadi jika ditotal kita mengantisipasi sekitar 1,2-1,3 juta jemaah dari Indonesia yang datang ke Arab Saudi per tahun. Dan jika dibagi 11 bulan β karena biasanya setelah haji, akan distop dulu pengiriman jamaah untuk bersih-bersih Kabah dan lainnya β maka sebulan sekitar 100 ribu jamaah," ungkap Heri di acara peresmian Grapari Telkomsel di Madinah.
Direktur Sales Telkomsel Mas'ud Khamid mengungkapkan, dari fakta banyaknya orang Indonesia yang berkunjung ke Arab Saudi itulah akhirnya membuat Telkomsel jadi ingin lebih mendekatkan diri ke para pelanggannya.
"Coba ketika Anda solat di masjid Nabawi di Madinah, setiap saf (barisan untuk solat-red.) pasti 'kesandung' orang Indonesia. Pertama dilihat dari pecinya, lalu bahasanya. Kemudian kita (Telkomsel-red.) berpikir, 'ini pelanggan kita bukan? Kalau iya, ini sudah kita layani atau belum?'. Dari situlah Grapari dan aplikasi Telkomsel Ibadah kami hadirkan," papar Mas'ud.
Dalam ekspansi Grapari ke Arab Saudi, Telkomsel menggandeng partner lokal, Kuwais Group. Dimana model kerja sama yang dilakukan adalah managed services. Telkomsel menyediakan tempat dan jualan pulsa serta memberikan layanan, sedangkan Kuwais akan mengurus operasional pelayanan serta menggali revenue dari restoran yang dibuka di Grapari.
Nah, meski terlihat 'hanya' investasi menyediakan tempat, pada kenyataannya bahwa Telkomsel juga harus mengeruk kantong cukup dalam. Terlebih jika melihat loksi Grapari yang berada di Ring 1 Mekah dan Madinah. Namun sayang, Mas'ud enggan mengungkap berapa kocek yang harus dikeluarkan Telkomsel untuk ekspansi di Arab Saudi tersebut.
Direktur Sales Telkomsel, Mas'ud Khamid. Foto: ardhi/detikinet |
"Potensial bisnis Grapari di Arab Saudi memang paling besar dibandingkan di Hong Kong atau lainnya. Tapi cost-nya juga besar. Coba bayangkan, kita berani buka kantor di Grand Zamzam Mekah dan di Ring 1 Nabawi. Tetapi memang hitung-hitungan bisnisnya masuk dalam konteks yang 'kesandung', karena 'kesandung' tiap saf, banyak orang Indonesia di sini," kata Mas'ud.
"Saya bisa saja menaruh Grapari 5 km dari Mekah, tapi itu tak menjawab persoalan. Makanya kita taruh di tempat strategis. Masak Starbucks yang jual kopi saja bisa, tetapi kita jual pulsa gak bisa," tegasnya.
Alif Setyo Wibowo, Presiden Direktur Kuwais Group yang menjadi partner managed services Telkomsel Grapari di Arab Saudi menambahkan, pada tahun 2016, bisa menyelamatkan devisa dengan meraup revenue dari pelanggan yang berkunjung ke Arab Saudi hingga Rp 90 miliar. Ini digerakkan oleh motor Grapari di Mekah, dan secara mobile di Madinah dan Jeddah.
Alif Setyo Wibowo, Presiden Direktur Kuwais Group. Foto: ardhi/detikinet |
"Selanjutnya kami mengajukan Madinah untuk dibuka Grapari. Karena semua orang yang berhaji atau umroh, 80% mulai datangnya itu di Madinah, sunah dulu di sini. Komposisinya itu separuh-separuh untuk lama waktu tinggalnya di Mekah dan Madinah. Apalagi jika Arbain, itu bisa 8-9 hari di Madinah, jadi besar sekali potensinya. Dengan demikian, kita berharap ada pertumbuhan sekitar 35% dari sebelumnya dari tiga Grapari: Mekah, Madinah dan Jeddah," jelas Alif.
Grapari Mekah sendiri sudah berjalan sejak tahun 2015. Dimana dalam kondisi normal bisa melayani 3.000-5.000 jamaah setiap bulan atau sehari bisa sampai 100-200 jamaah. Sementara jika musim haji bisa sampai 18 ribu jamaah per bulan atau 600 jamaah yang mendatangi Grapari. (ash/fyk)
Direktur Sales Telkomsel, Mas'ud Khamid. Foto: ardhi/detikinet
Alif Setyo Wibowo, Presiden Direktur Kuwais Group. Foto: ardhi/detikinet