Menurut Arif Prabowo, Vice President Corporate Communication Telkom, satelit ketiga milik BUMN telekomunikasi ini akan memiliki kapasitas 42 transponder, yang terdiri dari 24 transponder C-Band, 8 transponder Extended C-Band, dan 10 transponder Ku-Band.
"70% transponder itu untuk internal dan 30% sisanya akan dijual lagi. Misalnya untuk pemerintah dan bank-bank Himbara. Jadi yang mau buka cabang atau ekspansi, kami sudah siap," ujarnya saat transit bersama detikINET di Amsterdam, Belanda, Kamis (9/2/2017).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara menurut Direktur Network, IT, & Solution Telkom, Abdus Somad Arief, Indonesia masih akan terus membutuhkan satelit, mengingat negeri ini merupakan negara kepulauan terbesar dengan lebih dari 17.000 pulau di seluruh Indonesia.
Meski tidak digunakan langsung ke end-user, menurut dia, satelit merupakan jaringan backbone atau pendukung jaringan seluler dan serat optik. Cakupan satelit sangat luas dan bisa memperkuat pengiriman jaringan telekomunikasi kepada masyarakat.
"Pembangunan jaringan seluler dan serat optik masih dirasa sulit untuk menjangkau daerah terpencil. Berbeda dengan satelit yang bisa menjangkau seluruh," pungkas Abdus Somad yang akrab disapa ASA, sesuai inisial namanya. (rou/fyk)