
-
01 Kasus ZTE Jadi Cambuk China Lepas Ketergantungan AS
-
02 iPhone X Diprediksi Tamat Timbulkan Polemik
-
03 ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
-
04 Lepas dari Yahoo, Flickr Dicaplok SmugMug
-
05 FotoINET Berbagai Foto Sebelum dan Sesudah yang Mengesankan
-
06 Dibanderol Rp 52 Juta, Samsung Flip Bisa Apa Saja?
-
07 Samsung Yakin Papan Tulis Digitalnya bakal Laris
-
08 Yuk Belajar Coding Lewat Game
-
09 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
10 FotoINET ZTE, Raksasa Teknologi China Terancam Lumpuh Karena Amerika
- SELENGKAPNYA
-
01 Tergiur iPhone X Murah di OLX, Karyawati ini Tertipu Belasan Juta
-
02 Pelanggan Kena Tipu Beli iPhone X, Ini Tanggapan OLX
-
03 Xiaomi: Redmi Note 5 Setara Samsung S9
-
04 Pengamat: iPhone X akan Dimatikan Apple
-
05 5 Jam Dicecar DPR, Facebook Jadi Diblokir di Indonesia?
-
06 Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
-
07 Bill Gates Dukung Live Streaming Pantau Bumi Bulat
-
08 Siap-siap 5G, Pemerintah Sediakan Tiga Opsi Frekuensi
-
09 Hampir Dua Minggu Menkominfo 'Dicuekin' Facebook
-
10 Mengenal Tomahawk, Rudal yang Membombardir Suriah
Kamis, 11 Agu 2016 08:35 WIB
Smartfren Mulai Matikan CDMA di Sejumlah Lokasi

Ubud - Smartfren Telecom akhirnya mulai mematikan jaringan layanan CDMA di sejumlah lokasi seiring gencarnya ekspansi 4G LTE. Meski demikian, pengguna CDMA operator seluler itu tak perlu kuatir.
Pasalnya, walau sebagian besar jaringannya dialokasikan untuk teknologi 4G, layanannya tetap menyisakan alokasi untuk pengguna CDMA. Sehingga, menurut Vice President Network Smartfren, Munir Syahda Prabowo, tidak semua jaringan layanan CDMA dimatikan.
"Saat ini kami menggunakan frekuensi 2.300 MHz dan 850 MHz. Nah, di frekuensi 850 MHz itu kami membagi penggunaannya untuk 4G dan CDMA. Jadi jaringan CDMA tidak akan pernah dimatikan. Kami akan tetap pertahankan sampai penggunanya habis," ujar Munir, di Padma Resort, Ubud, Bali, Kamis (11/8/2016).
Pun demikian, Smartfren mengaku sudah mulai melakukan efisiensi jaringan CDMA. Menurut Munir, di beberapa lokasi yang pengguna CDMA-nya dianggap sudah terlampau kecil jumlahnya terpaksa dimatikan. Namun pada awalnya baru sebagian wilayah Sumatra yang kena efisiensi.
"Jaringan CDMA dimatikan di beberapa daerah dengan alasan jumlah penggunanya sudah tidak worthed. Misalnya sudah di bawah angka ratusan jumlahnya. Sudah dimulai dari Sumatera," imbuhnya.
Tapi bukan berarti Smartfren asal mematikan saja jaringan CDMA di wilayah-wilayah tertentu. Operator seluler ini mengaku benar-benar melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukannya. Sebab Smartfren tak mau jadi seakan memaksa pelanggannya pindah ke jaringan 4G. Apalagi awalnya Smartfren dikenal sebagai operator CDMA.
"Kami benar-benar melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukannya. Kami tidak bisa memaksa pelanggan (CDMA) untuk pindah ke 4G, karena itu pilihan pelanggan mau pakai yang mana. Apalagi awalnya kami memang menawarkan jaringan CDMA," jelas Munir.
Meski begitu Smartfren tetap berusaha mengajak pelanggan lamanya agar mau beralih menggunakan jaringan 4G. Alasannya karena pelanggan bisa merasakan teknologi yang lebih baik, lebih kencang, namun dengan harga yang bisa dibilang lebih murah.
Sejumlah promo pun disiapkan agar pelanggan lama mau beralih ke 4G. Salah satunya dengan memberikan notifikasi lewat SMS yang isinya berupa potongan harga untuk pembelian perangkat Andromax 4G.
"Kan sayang, ada yang lebih bagus, lebih murah, masa tidak mau coba," pungkas Munir. (yud/rou)
Pasalnya, walau sebagian besar jaringannya dialokasikan untuk teknologi 4G, layanannya tetap menyisakan alokasi untuk pengguna CDMA. Sehingga, menurut Vice President Network Smartfren, Munir Syahda Prabowo, tidak semua jaringan layanan CDMA dimatikan.
"Saat ini kami menggunakan frekuensi 2.300 MHz dan 850 MHz. Nah, di frekuensi 850 MHz itu kami membagi penggunaannya untuk 4G dan CDMA. Jadi jaringan CDMA tidak akan pernah dimatikan. Kami akan tetap pertahankan sampai penggunanya habis," ujar Munir, di Padma Resort, Ubud, Bali, Kamis (11/8/2016).
Pun demikian, Smartfren mengaku sudah mulai melakukan efisiensi jaringan CDMA. Menurut Munir, di beberapa lokasi yang pengguna CDMA-nya dianggap sudah terlampau kecil jumlahnya terpaksa dimatikan. Namun pada awalnya baru sebagian wilayah Sumatra yang kena efisiensi.
![]() |
"Jaringan CDMA dimatikan di beberapa daerah dengan alasan jumlah penggunanya sudah tidak worthed. Misalnya sudah di bawah angka ratusan jumlahnya. Sudah dimulai dari Sumatera," imbuhnya.
Tapi bukan berarti Smartfren asal mematikan saja jaringan CDMA di wilayah-wilayah tertentu. Operator seluler ini mengaku benar-benar melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukannya. Sebab Smartfren tak mau jadi seakan memaksa pelanggannya pindah ke jaringan 4G. Apalagi awalnya Smartfren dikenal sebagai operator CDMA.
"Kami benar-benar melakukan perhitungan yang matang sebelum melakukannya. Kami tidak bisa memaksa pelanggan (CDMA) untuk pindah ke 4G, karena itu pilihan pelanggan mau pakai yang mana. Apalagi awalnya kami memang menawarkan jaringan CDMA," jelas Munir.
Meski begitu Smartfren tetap berusaha mengajak pelanggan lamanya agar mau beralih menggunakan jaringan 4G. Alasannya karena pelanggan bisa merasakan teknologi yang lebih baik, lebih kencang, namun dengan harga yang bisa dibilang lebih murah.
Sejumlah promo pun disiapkan agar pelanggan lama mau beralih ke 4G. Salah satunya dengan memberikan notifikasi lewat SMS yang isinya berupa potongan harga untuk pembelian perangkat Andromax 4G.
"Kan sayang, ada yang lebih bagus, lebih murah, masa tidak mau coba," pungkas Munir. (yud/rou)
Berita Terkait
News Feed
-
iPhone X Diprediksi Tamat Timbulkan Polemik
Minggu, 22 Apr 2018 11:23 WIBSeorang analis memprediksi Apple akan menghentikan produksi iPhone X tahun ini karena penjualannya tak sesuai ekspektasi. -
Lepas dari Yahoo, Flickr Dicaplok SmugMug
Minggu, 22 Apr 2018 10:20 WIBMeski kalah populer jika dibandingkan Instagram, Flickr masih bertahan. Situs berbagi foto ini kini punya pemilik baru bernama SmugMug. -
ZTE Dilumpuhkan Amerika, Ini Peringatan China
Minggu, 22 Apr 2018 09:28 WIBSanksi berat yang dijatuhkan AS melalui Departemen Perdagangan kepada ZTE tentu mengusik pemerintah China. Mereka pun menebar peringatan. -
FotoINET
Berbagai Foto Sebelum dan Sesudah yang Mengesankan
Minggu, 22 Apr 2018 08:08 WIBMelihat sebuah perubahan memang seringkali mengejutkan. Berikut berbagai foto sebelum dan sesudah mulai dari yang lucu, menyedihkan hingga mengesankan. -
Samsung Yakin Papan Tulis Digitalnya bakal Laris
Minggu, 22 Apr 2018 07:45 WIBDijual perdana tahun ini, Samsung yakin papan tulis digitalnya yang dinamai Flip bakal laku di pasaran khususnya di Indonesia. -
Kuis
Fotostop: Biru
Minggu, 22 Apr 2018 07:30 WIBWarna biru memberikan kesan menenangkan, tenang dan juga damai. Warna biru pun bisa dijadikan objek foto yang menarik. Yuk ikutan kuis fotostop detikINET. -
Yuk Belajar Coding Lewat Game
Minggu, 22 Apr 2018 07:13 WIBInkubator internal milik Google bernama Area 120 merilis sebuah game yang bertujuan untuk mengajari penggunanya coding dalam bahasa JavaScript. -
Dibanderol Rp 52 Juta, Samsung Flip Bisa Apa Saja?
Minggu, 22 Apr 2018 06:46 WIBFlip, papan tulis digital milik Samsung, resmi dijual di Indonesia dan sejumlah negara lainnya. Dibanderol Rp 25 juta, apa keunggulannya? -
Callind, Aplikasi Lokal Pesaing WhatsApp Resmi Diluncurkan
Sabtu, 21 Apr 2018 22:10 WIBSejak dirintis 2016, Callind yang adalah buah karya dari Novi Wahyuningsih perempuan asal Kebumen, meresmikan layanan pesan instan pesaing WhatsApp. -
FotoINET
ZTE, Raksasa Teknologi China Terancam Lumpuh Karena Amerika
Sabtu, 21 Apr 2018 20:54 WIBZTE bisa dibilang adalah raksasa teknologi China di bisnis infrastruktur telekomunikasi dan ponsel. Namun mereka terancam lumpuh karena sanksi Amerika Serikat.