Ketika Operator Jungkir Balik Menyambut Mudik
Hide Ads

Ketika Operator Jungkir Balik Menyambut Mudik

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 23 Mei 2016 13:20 WIB
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta - Bulan Ramadan yang diikuti Lebaran dan tentu saja ritual mudik besar-besaran, segera tiba. Operator seperti Indosat pun jungkir balik sejak dini mempersiapkan jaringan di momen penting tersebut dengan satu misi utama, agar pelanggan tidak kecewa.

"Kita sampai menunjuk chairman Lebaran tiap tahun. Di Lebaran tiap tahun kan orang banyak bergerak. Nah, operator berada di titik kritis. Kalau pelanggan ada masalah, maka kekecewaannya tinggi," kata Achmad Abimanyu, GH Network Operations Indosat di Surabaya, Senin (23/5/2016).

Menurut Achmad, misi Indosat adalah memperkecil kemungkinan terjadinya masalah di jaringannya. Jangan sampai pelanggan berang karena mengalami kegagalan SMS, suara atau akses data di periode tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Memang sudah pasti di masa Lebaran, trafik di jaringan melonjak, terutama akses data. Maka tim Indosat yang dipimpin Achmad terus mengawasi jaringan secara real time yang dikendalikan dari Indosat Ooredeoo Network Operation Center atau INOC.

Fungsi INOC adalah sebagai Command Center yang beroperasi sebelum dan sesudah masa mudik Lebaran untuk memastikan jaringan mereka tetap baik. Jika terjadi gangguan, diklaim akan diselesaikan secepat mungkin.

Kemudian, kapasitas jaringan Indosat ditingkatkan. Untuk kapasitas trafik suara menjadi 39 juta Erlang per hari, SMS menjadi 4 miliar per hari, dan untuk data menjadi 6.389 terabyte per hari.

Kapasitas tersebut disiapkan untuk pelanggan Indosat Ooredoo yang jumlahnya sekitar 69,8 juta. Didukung dengan total BTS sebanyak 52.326 unit di seluruh Indonesia.

Jaringan 4G LTE Indosat saat ini juga sudah merambah 37 kota dengan kecepatan maksimal diklaim bisa tembus 185 Mbps. Walau kebanyakan masih di perkotaan pulau Jawa.

Di pihak lain, Joko Riswadi selaku Division Head Network Optimization menggambarkan situasi kepadatan jaringan selama musim mudik Lebaran. Ia mengilustrasikannya sebagai sebuah gelombang.

"Kalau di Jawa seperti gelombang. Kepadatannya dimulai Jawa Barat, Jawa Tengah kemudian berakhir di Jawa Timur. Jawa Timur ini yang trafiknya paling tinggi," sebutnya.

Hal ini tak lepas dari banyaknya pemudik menggunakan kendaraan pribadi dan berbondong bondong ke kampung halaman masing masing dari arah Jakarta. Sehingga terjadilah peak trafik yang bergelombang itu. (fyk/ash)
Berita Terkait