Diresmikan sejak Februari 2016, MCF berfungsi sebagai wadah untuk memperkuat koneksi antar pelaku industri kreatif di kota dengan sebutan Parijs van Oost-Java tersebut. Tujuannya tak lain untuk membangun jaringan komunitas industri kreatif lokal sekaligus memetakan potensi yang ada sekaligus untuk mempersiapkan diri dalam bersaing di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
"Prinsipnya kita tahu bahwa potensi kretivitas di Malang itu besar. Masing-masing sudah berkarya, tapi terkadang mereka tidak bersinergi. Sedangkan apabila antar bidang ini bisa bersatu, secara inovasi atau pengembangannya bisa jauh lebih besar manfaatnya, baik itu juga secara bisnis," papar Amar Alpabet, Inisiator MCF dan Stasion (Startup Singo Edan) saat ditemui detikINET di seminar bertajuk 'Pengembangan Industri Kreatif Berbasis Digital' di hotel Santika Premiere, Malang, Jawa Timur, Rabu (4/5/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini dukungan pemerintah sangat besar. Pemerintah banyak memberikan fasilitas terutama dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan. Yang paling dekat kita akan difasilitasi untuk kegiatan expo di Singapura," lanjutnya.
Tak hanya itu, kerjasama dengan pemerintah juga dituangkan dalam bentuk yang lebih serius, yakni menumbuhkan industri kreatif melalui digital. MCF dan pemerintah Malang ingin mengangkat potensi Malang dalam bentuk e-commerce.
"Kami berencana untuk membuat sebuah platform e-commerce yang menjual berbagai macam produk-produk kreatif khas kota Malang," ungkap Amar. Meski belum diketahui kapan hal itu akan terealisasi, Amar berharap bisa terjadi secepatnya.
Pertumbuhan industri kreatif berbasis digital tentu tak lepas dari peran penyedia layanan jaringan internet mobile broadband 4G. Telkomsel sendiri sejak bulan Desember 2015 lalu telah meluncurkan 4G di Malang.
Selain untuk memberikan pengalaman mumpuni dalam menikmati gaya hidup digital, akses jaringan 4G juga diharapkan bisa meningkatkan pertumbuhan industri kreatif berbasis digital.
"Kita melihat industri kreatif di Malang ini bagus dan difasilitasi pula oleh pemerintahnya. Dan dari sisi Telkomsel, dari data yang kami lihat pertumbuhan penggunaan layanan datanya paling besar di Indonesia, sampai 104% YoY (year on year)," terang Vice President Corporate Communications Telkomsel Adita Irawati dalam kesempatan yang sama.
![]() |
Selain menyediakan jaringan yang bisa diandalkan, Telkomsel juga memberi dukungan melalui penyediaan wadah bagi startup dan developer dalam menciptakan aplikasi yang masuk ke dalam ekosistem digital.
"Wadah ini kami sediakan khususnya bagi anak-anak muda penggiat di Malang melalui program Next-Dev," papar Adita.
Strategi memperkuat konten lokal memang sudah ada dalam rencana jangka panjang Telkomsel dalam roadmap DNA: Digital, Network, Application. Selain konten, infrastruktur jaringan juga jadi perhatian utama operator yang telah menggelar 4G di 100 kota kabupaten di Indonesia tersebut.
Untuk menguji kualitas jaringannya, Telkomsel pun menggelar Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa). Dimana dalam proyek ambisius ini dilepas dua drone, Elang Barat dan Elang Timur, yang diterbangkan dari Sabang dan Merauke. Kedua drone dengan bentang sayap 2,4 meter itu menempuh jarak total sepanjang 8.500 km sebelum bertemu di Denpasar.
Selama sebulan penuh sejak 14 April hingga 14 Mei 2016, kedua drone itu akan merekam video yang kemudian diunggah melalui jaringan broadband Telkomsel. Sehingga masyarakat dapat mengikuti perjalanan secara lengkap, baik melalui live streaming maupun recorded di situs www.telkomsel.com/elangnusa.
Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia. (mag/ash)