Sebelum Terbang, Elang Nusa Harus Kantongi 30 'Restu'
Hide Ads

Ekspedisi Langit Nusantara

Sebelum Terbang, Elang Nusa Harus Kantongi 30 'Restu'

Ardhi Suryadhi - detikInet
Minggu, 24 Apr 2016 16:55 WIB
Foto: Ardhi Suryadhi/detikINET
Palembang - Ekspedisi Langit Nusantara (Elang Nusa) memang misi ambisius. Tantangan yang datang saja sudah muncul di awal-awal misi ini digagas, yakni terkait 'restu' dari berbagai pihak terkait.

'Restu' yang dimaksud terkait perizinan yang harus dikantongi oleh Telkomsel — selaku pengagas ekspedisi yang menerbangkan drone dari Sabang dan Merauke tersebut sejauh 8.500 km.

Vice President Marketing Communications Telkomsel Nirwan Lesmana mengungkapkan, ada sekitar 30 izin yang harus diurus sebelum Elang Nusa — terdiri dari Elang Barat dan Timur — lepas landas pada 14 April 2016.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pastinya untuk menggelar program ini kami harus mengajukan izin ke banyak pihak. Mulai dari Kementerian Kominfo, Kepolisian, TNI dan lainnya. Total ada sekitar 30 lembar izin yang kami urus," papar Nirwan saat jumpa pers pendaratan Elang Barat di Palembang Trade Center, Minggu (24/4/2016).    

"Tapi yang perlu usaha ekstra itu adalah mengajukan ke AirNav, karena izinnya gak cuma satu, tapi di setiap kota harus mengajukan izin," lanjutnya.

Itu baru tantangan dari birokrasi, belum lagi tantangan yang datang dari urusan teknis. Dimana faktor cuaca — angin dan hujan — menjadi lawan yang sulit dikalahkan. Alhasil, ketika dihadang cuaca buruk, keputusan terbaik adalah mengalah dari alam.

"Namanya penerbangan, baik itu pesawat kecil atau berbadan lebar, hal yang paling menantang itu datang dari cuaca. Entah itu angin atau hujan. Makanya di setiap tim Elang Nusa itu ada drone cadangan, jadi ketika ada drone yang kena hujan bakal digantikan dulu dengan drone cadangan," masih kata Nirwan.

Dalam program Elang Nusa, dua buah drone berukuran besar dengan bentangan sayap hingga 2,5 meter akan diterbangkan secara bersamaan, menempuh Jalur Barat (Elang Barat) dan Jalur Timur (Elang Timur) Indonesia sepanjang 8.500 kilometer.

Elang Barat — yang lepas landas dari Sabang — saat ini baru mendarat di Palembang. Sedangkan Elang Timur — setelah lepas landas dari Merauke —sudah sampai Ambon.

Setelah Palembang, Elang Barat akan melanjutkan perjalanannya ke Lampung, Tasikmalaya, Jogjakarta dan Malang. Sementara Elang Timur akan melanjutkan ekspedisi dari Ambon ke Manado, Balikpapan, Banjarmasin, Makasar, Labuan Bajo, dan Mataram. Kedua Elang kemudian bakal bertemu di Denpasar sebagai akhir dari ekspedisi.

Jalur barat dan jalur timur sendiri memiliki karakteristik berbeda. Nirwan menyebut jalur timur lebih menantang karena faktor jalur daratnya (ground) yang lebih banyak remote area. Pasalnya, untuk penerbangan dan operasional drone Elang Nusa masih harus dipandu oleh tim dari darat yang menggunakan mobil khusus. Jadi ketika infrastruktur jalannya kurang memadai bakal mempengaruhi jangkauan dari drone yang mengudara.  

"Sementara untuk faktor langit itu tergantung cuaca, jalur barat dan timur kurang lebih sama. Yang penting kita berusaha untuk memprediksinya," Nirwan menandaskan.

Ayo ikuti Ekspedisi Langit Nusantara dan jadilah saksi keindahan Bumi Indonesia.

(ash/rou)
Berita Terkait