Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
XL Tribe Hantui Netflix dengan Horor Lokal

XL Tribe Hantui Netflix dengan Horor Lokal


Ardhi Suryadhi - detikInet

Foto: XL
Jakarta - Penantang Netflix mulai bermunculan. Pemain baru adalah Tribe yang diboyong XL Axiata untuk meramaikan persaingan layanan video streaming di Indonesia.

Memang, bentuk layanan Netflix dan Tribe agak sedikit berbeda. Jika Netflix bisa diakses lewat perangkat mobile, tablet, sampai smart TV, maka Tribe cuma bisa diakses lewat ponsel.

Chief Brand & Customer Experience Officer XL Axiata Nicanor V Santiago menyatakan, konten-konten di Tribe dikembangkan dari hasil riset mendalam terhadap penikmat konten video Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mengumpulkannya tak cuma dalam sebulan, tapi berbulan-bulan. Jadi kita mengumpulkan konten yang memang benar-benar disukai dan sangat relevan dengan konsumen," ujarnya Niki, panggilan akrabnya dalam jumpa pers di Central Park Jakarta, Jumat (18/5/2015).

Sebagai permulaan, ada empat jenis konten yang dijagokan XL Tribe, yakni konten Asia, Korea, Live Sport serta Indonesia. Nah, khusus konten Indonesia ternyata cukup banyak film horor yang ditampilkan.

Selain konten, fitur komunitas juga jadi disebut Niki menjadi pembeda di antara Tribe dengan Netflix. "Semua pengguna Tribe bisa ketemu dengan fans lain yang punya kesamaan minat, kami menyebutnya sebagai super fans community," lanjutnya.

"Jadi itu kenapa kita berbeda dengan Netflix," tegasnya.

Dian Siswarini, CEO dan Presiden Direktur XL Axiata menambahkan, Tribe sendiri merupakan hasil kerja sama XL dengan dengan Axiata Digital Video. Sejauh ini, Tribe baru tersedia bagi pengguna XL, sedangkan untuk Axis pun masih belum diketahui kapan.

Pasalnya, konten-konten film di Tribe dihadirkan dalam wujud high definition (HD) sehingga dibutuhkan akses 4G LTE agar bisa lancar tanpa buffer. Sedangkan Axis saat ini belum hijrah ke 4G alias masih berkutat di 3G.

Investasi untuk memboyong Tribe ke Indonesia disebut Dian tak besar. Kedua belah pihak (XL dan Axiata Digital Video) menggunakan model bisnis revenue sharing. Namun sayang, Dian enggan mengumbar nilai spesifik investasi tersebut ataupun persentase pembagian pendapatan yang disepakati.

"Yang pasti kebanyakan investasi dalam bentuk marketing activity, harus rangkul komunitas, dan memastikan LTE kita memang cocok untuk HD video. investasi terbesar ada di situ. Angkanya itu sudah dikategorikan ke dalam investasi LTE," jelasnya.

Meski negara asal Tribe dari Malaysia, ternyata Indonesia menjadi pasar perdana layanan video streaming ini. Indonesia disebut Dian lebih siap ketimbang Negeri Jiran jika berbicara soal 4G LTE. "Walau di Malaysia sudah duluan LTE, tapi kita beda, karena kita fokus di daerah tertentu. Misalkan Jakarta sudah disapu bersih semua jadi nyamanlah buat memutar video HD," ungkapnya.

Terkait persaingan dengan Netflix pun Dian optimistis Tribe bakal punya tempat tersendiri di kalangan pengguna. Sebab Tribe merupakan layanan berbasis mobile, sehingga pasarnya berbeda dengan Netflix.

"Netflix juga kan kontennya lebih banyak Hollywood, gak banyak konten lokal. Barangkali banyak yang suka Netflix, tapi banyak pula yang menantikan pula konten lokal. Mereka boleh saja hype dengan film Hollywood tapi yang ditonton tetap saja film lokal horor seperti Kuntilanak dan lainnya," urainya.

"Selain itu, Tribe juga di-deliver dengan harga affordable, dan kita juga ingin menggairahkan perfilman Indonesia. Nanti akan banyak sutradara hebat yang bikin konten lokal," tandasnya.

Selain empat pilar tadi -- konten Indonesia, Asia, Korea dan Live Sport (Bundesliga, Eredivisie Liga Belanda, MotoGP, Formula 1, dan kejuaraan Bulutangkis BWF Championship Series) -- ada juga siaran dari saluran Oh!K TV dan Channel M dari Korea.

Untuk bisa menikmati Tribe, pelanggan dapat mencoba gratis selama 30 hari pertama dengan mengaktifkan langganan lewat aplikasi MyXL, lalu mengunduh aplikasi Tribe di Google Play Store atau iTunes App Store. Setelah itu baru dikenakan biaya langganan Rp 25 ribu per bulan.

Namun sayang, tak semua smartphone direkomendasikan untuk menjalankan Tribe, dimana idealnya minimal menjalankan sistem operasi Android 4.4 dan iPhone 5S. (ash/fyk)
TAGS







Hide Ads