Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Randy Pangalila mengatakan, pihaknya membesut tujuh produk inti di bisnis layanan pembayaran digital. Beberapa di antaranya membawa fitur yang belum dimiliki para pesaingnya.
"Bulan depan kami merilis Dompetku Pay Up. Bisa di-swipe, tap dan di-deep," ujar Randy saat ditemui di peluncuran Dompetku+ di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masyarakat Indonesia masih suka kartu. Karena mereka sangat paranoid dengan kejadian bank yang mengalami kesulitan likuiditas. Mereka lihatnya buku tabungan dan kartu sebagai bukti punya duit," papar Randy.
Bentuknya D Tap sendiri serupa e-money yang dibuat oleh sejumlah bank. Di dalamnya tersemat NFC (Near Field Communication) sehingga dapat ditempelkan ke ponsel ataupun mesin pembayaran saat akan bertransaksi.
Selain D Tap, operator identik dengan warna merah dan kuning ini juga akan merilis SIM Card yang dilengkapi NFC. Kehadirannya guna menjawab stiker berbasis NFC yang dipunyai kompetitornya.
Menurut Randy, penggunaan stiker dirasa kurang mumpuni. Sebab stiker tersebut bergantung pada sinyal. Alhasil, saat digunakan kerap mengalami kegagalan.
"Jika NFC disatukan dengan SIM Card akan lebih efektif. Karena akan langsung terhubung dengan jaringan sehingga tidak terjadi kegagalan bertransaksi," klaim Randy.
Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Randy Pangalila |
Dompetku+ menggunakan email sebagai identitas akun untuk berbagai transaksi. Ada dua mekanisme pembayaran dalam bertransaksi yakni menggunakan saldo dan kartu kredit.
Pengisian saldo sendiri dapat dilakukan di mitra ritel yang telah bekerja sama. Atau bisa juga melalui transfer dari aplikasi mobile dan lewat jaringan ATM Bersama.
"Soal keamanan tidak perlu khawatir. Kami melakukan 200 enkripsi sehingga sulit dijebol hacker," pungkas Randy. (afr/ash)
Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Randy Pangalila