Ramai-ramai Sambut Laku Pandai
Hide Ads

Ramai-ramai Sambut Laku Pandai

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Kamis, 04 Feb 2016 08:24 WIB
Foto: detikINET/Achmad Rouzni Noor Ii
Jakarta - Kehadiran layanan mobile financial service Indosat Ooredoo yang diberi nama Dompetku Nusantara mendapat sambutan positif dari berbagai pihak karena bisa ikut menyukseskan program Laku Pandai yang didorong pemerintah.

Dompetku Nusantara memang sejak awal dirilis Indosat, dipersiapkan untuk membidik pasar Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) atau yang lebih dikenal dengan nama branchless banking.

Tak pelak dengan hadirnya layanan ini pun ikut disambut baik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kementerian Keuanganan, bahkan hingga Gubernur Sulawesi Utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, layanan uang elektronik via ponsel ini mau bersusah payah hadir lebih dulu di kawasan terpencil seperti Bitung, ketimbang di kota-kota besar lainnya yang masyarakatnya rata-rata sudah melek gadget dan internet.

Bitung sendiri dikenal sebagai kawasan nelayan. Namun karena letaknya dekat pelabuhan, apalagi nantinya area ini ikut dijamah oleh tol laut yang disiapkan oleh Presiden Joko Widodo, maka area ini punya prospek besar untuk pilot project Dompetku Nusantara.

"Kemenkeu menyambut baik hadirnya Dompetku Nusantara. Ini bukan cuma sekadar financial inclusion, tapi lebih lengkap dan bisa dikembangkan untuk mendukung program pemerintah," kata Staf Ahli Menkeu Bidang Kebijakan Penerimaan Negara Asteraprimanto Bhakti saat berbincang dengan detikINET di Bitung, Rabu (3/2/2016).

Kehadiran layanan branchless banking atau Laku Pandai ini diharapkan bisa semakin memudahkan para nelayan untuk bertransaksi keuangan melalui ponselnya, meskipun jauh dari bank terdekat.

"Harapan pemerintah, flow of money-nya jadi lebih mudah dan cepat. Layanan ini juga ikut mendukung roadmap e-commerce yang sedang kami bahas di lintas kementerian," lanjut Asteraprimanto.

Layanan Dompetku Nusantara tak jalan sendirian, melainkan disediakan oleh para mitra seperti Bank Sulut, Adira Insurance, WOM Finance dan BNP Paribas Asset Management. Di sini, Indosat hanya berperan sebagai penyedia platform sistem dan teknologinya saja.

Ketua OJK Sulawesi Utara Gorontalo dan Maluku Utara Elyanus Pongsoda juga ikut menyambut positif kehadiran Dompetku Nusantara karena sejalan dengan program OJK.

"Bahkan nama Dompetku Nusantara sendiri itu pemberian dari Pak Muliaman Hadad (Ketua OJK), jadi ini memang sangat sejalan dengan kami," ujarnya saat ditemui dalam kesempatan yang sama.

Laku Pandai atau branchless banking akan menggunakan layanan digital. Kata Elyanus, layanan ini juga ikut mendukung pemerintah dalam program less cash society alias gerakan tanpa uang tunai.

"Ini yang sedang kita dorong ke perbankan. Semua BPD yang jumlahnya ada 26 kita dorong agar ikut dalam program ini dari sisi literasi keuangan dan inklusi finansial. Kita berharap Manado jadi pionir," lanjutnya.

Inisiatif yang dilakukan oleh Indosat, menurutnya, sejalan dengan data dari OJK di tahun 2015, dari 10 penduduk Indonesia, hanya dua yang sudah memiliki akses terhadap produk keuangan. "Baru sekitar 22%," katanya.

Delapan dari 10 tersebut belum memiliki akses karena banyak hal, seperti lokasi tempat tinggal yang tidak terjangkau oleh produk keuangan, kecenderungan adanya rasa sungkan untuk memasuki bank yang biasanya terdapat di gedung perkantoran.

Kemudian, menurutnya, produk yang ditawarkan juga memiliki terlalu banyak biaya yang dibebankan kepada nasabah, dan juga belum memiliki pemahaman mengenai produk-produk keuangan tersebut.

"Masih banyak masyarakat yang tidak mengenal industri keuangan dengan baik. Dengan peningkatan literasi keuangan, inklusi finansial bisa lebih tinggi lagi. Tapi itu perlu edukasi agar masyarakat lebih mengerti," jelasnya.

Sementara Staf Ahli Gubernur Sulawesi Utara bidang ekonomi Rudi Roring mengatakan, dengan hadirnya layanan mobile financial services ini diharapkan bisa ikut memberikan kontribusi positif bagi masyarakat setempat.

"Eksistensi online harus disikapi bijaksana. Ini tren peralihan, dari tatap muka langsung ke internet. Ada 3,17 miilar pengguna Internet global, dan di Indonesia ada 72,7 juta yang berselancar 5 jam sehari," katanya.

"Dengan terhubungnya kita ke internet, melalui e-commerce, kota Bitung bisa jadi kota pelelangan ikan intrenasional dengan mengandalkan digital payment. Kami harap ini bisa memberi kontribusi positif untuk masyarakat setempat," papar Rudi yang mewakili Gubernur Sulut.

Seperti diketahui, di sepanjang 2015 lalu tercatat sudah ada sejuta nasabah yang memanfaatkan Laku Pandai di Indonesia. Di tahun itu, setidaknya ada empat bank yang sudah mengantungi izin dari 17 yang mengajukan lisensi, yakni BRI, Bank Mandiri, BTPN dan BCA.

Menurut Chief New Business and Innovation Officer Indosat Ooredoo Prashant Gokarn,Dompetku Nusantara menawarkan empat fitur sekaligus yaitu Tabungan Mikro dimulai dari Rp 10 ribu sampai Rp 20 juta, Pinjaman Mikro dimulai dari Rp 2.100.000, Asuransi Mikro mulai dari Rp 10 ribu, dan kemudian pada tahap berikutnya yakni layanan Investasi Mikro mulai dari Rp 100 ribu.

Saat ini layanan tersebut baru dapat dinikmati di wilayah Manado dan Bitung dan kedepannya pelanggan dapat melakukan transaksi keuangan Dompetku Nusantara ini melalui ratusan agen yang ditunjuk dan tersebar di seluruh Indonesia.

"Layanan Dompetku Nusantara merupakan layanan keuangan pertama dan terlengkap yang hadir untuk melayani seluruh masyarakat di pelosok nusantara Indonesia dengan menggunakan semua nomor seluler apapun," ujarnya.

Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo Randy Pangalila mengatakan, saat ini status dari Dompetku Nusantara menunggu keluarnya lisensi Laku Pandai bagi Bank Sulut.

"Untuk layanan asuransi dan kredit sudah bisa jalan. Untuk Tabungan masih menunggu Bank Sulut dapat lisensi Laku Pandai," katanya.

Diungkapkannya, Indosat Ooredoo akan agresif memasarkan platform Laku Pandai Dompetku Nusantara ini, terutama ke pasar BPD yang jumlahnya ada sekitar 26 BPD di seluruh Indonesia.

"Kami punya pasar yang sudah ada yakni 70 juta pelanggan Indosat Ooredoo, ini menarik untuk digarap," pungkasnya. (rou/asj)
Berita Terkait