"Kami fokus dulu untuk membangun infrastruktur di seluruh Indonesia, termasuk daerah pelosok dan pembatasan sesuai dengan komitmen Telkomsel selama ini," kata Vice President Corporate Communication Telkomsel Adita Irawati kepada detikINET, Rabu (20/1/2016).
Hingga akhir 2015 lalu, Telkomsel telah menuntaskan ekspansi 4G di 14 kota. Memasuki 2016 ini rencananya akan ada 16 kota lagi yang siap digeber agar jaringan 4G LTE bisa melayani 30 kota dengan cakupan layanan minimal 80%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah sebelumnya saat berbincang dengan detikINET juga mengaku tak menutup diri dengan network sharing. "Asalkan cuma B2B, bukan mandatory dari pemerintah, dan satu lagi, berimbang dari sisi coverage network," ujarnya.
Jika melihat dari total jumlah infrastruktur yang dimiliki Telkomsel, baik Indosat dan XL memang sejauh ini belum ada yang mendekati. Indosat dan XL masing-masing hanya separuhnya dari Telkomsel saja, atau sekitar 50 ribuan base station. Pun demikian dengan infrastruktur di 4G.
Namun atas alasan demi menghemat biaya investasi jaringan dan mempercepat pembangunan, XL dan Indosat akhirnya sepakat untuk menggelar jaringan 4G bersama melalui teknologi Multi Operator Radio Access Network (MORAN).
Kedua operator ini akan menggunakan jaringan LTE yang sama di beberapa kota seperti Banyumas, Surakarta, Batam, dan Banjarmasin dan berencana untuk memperluas kerjasama ini untuk beberapa kota lain guna mendukung agenda ekonomi digital di Indonesia.
Pada tahap awal ini, network sharing yang dilakukan Indosat dan XL baru terbatas pada radio access network (RAN). Mereka berdua juga berharap bisa melanjutkan kerja samanya dalam hal core network sharing.
Menkominfo Rudiantara sendiri memang beberapa kali menyatakan rencananya untuk mendorong infrastructure sharing yang lebih aktif. Tujuannya, supaya bisa berdampak pada penghematan investasi dan devisa senilai sekitar USD 200 miliar.
"Di beberapa negara, active sharing itu sifatnya compulsory. Jadi tujuannya untuk mempercepat persaingan. Bahkan dominan player diharuskan menyediakan akses untuk new entrance sampai pada level tertentu baru dilepas. Saya sendiri arahnya tidak dipaksakan, dan nantinya B2B," tegasnya.
Sejauh ini ada lima model network sharing, yakni CME Sharing, multi operator radio access network (MORAN), multi operator core network (MOCN), Roaming, dan mobile virtual network operator (MVNO).
"Dari sisi bisnis jelas meningkatkan efisiensi. Dan efisiensi kan sudah menjadi program Kominfo sampai 2019. Fokusnya hanya dua, bagaimana meningkatkan efisiensi dan percepatan broadband," kata menteri yang akrab disapa Chief RA ini.
Namun demikian, Telkomsel menilai implementasi active network sharing bukan cuma soal efisiensi biaya. Langkah ini juga dianggap oleh anak usaha Telkom itu belum tentu dapat mempercepat penetrasi broadband di Indonesia jika tidak didorong untuk melakukan pembangunan yang sama merata hingga ke pelosok negeri.
Berdasarkan catatan Telkomsel, active network sharing tidak diimplementasikan di negara-negara yang memiliki operator dominan. Dari 10 negara pengguna seluler terbesar di dunia, hanya dua negara yang melakukan active network sharing, yakni Brasil dan Rusia.
"Secara market share, di Brasil dan Rusia tidak ada operator dominan, dan active network sharing dilakukan antar operator dengan market share setara," kata Ivan C. Permana, Vice President Technology and System Group Telkomsel. (rou/ash)