Untuk ikut menyukseskan program itu, Telkom menyatakan siap memberikan dukungan sistem dan mekanisme pendaftaran online dalam pelaksanaan kegiatan SNMPTN dan SBMPTN 2016 yang akan mengadopsi sistem ujian berbasis komputer untuk pertama kalinya tahun ini.
Dukungan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin dengan Ketua Umum Panitia Nasional SNMPTN dan Panitia Pusat SBMPTN 2016 Rochmat Wahab di Kantor Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi di Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai BUMN Telekomunikasi di Indonesia, Telkom siap dan berkomitmen mendukung serta mensukseskan program Kemenristekdikti. Ini yang menjadi wujud peran aktif Telkom bagi dunia pendidikan di Indonesia," kata Awaluddin di Jakarta, Senin (18/1/2016).
Selain berbasis komputer atau CBT, sistem paper based test (PBT) juga masih akan dipakai untuk tahun ini. Rochmat Wahab menuturkan, pihaknya sudah mendata perguruan tinggi negeri (PTN) yang siap menerapkan sistem tersebut.
"Sementara saat ini ada 16, tapi akan di-review dulu. Jadi nanti bisa kurang atau bertambah jumlahnya," kata Rochmat dalam peluncuran di Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (15/1/2016).
Ujian tulis SBMPTN 2016 sendiri dijadwalkan pada 31 Mei. Pada tanggal yang sama, peserta SNMPTN 2016, alias jalur undangan, yang lulus seleksi wajib datang ke kampus penerima untuk melakukan verifikasi fisik.
Dalam acara peluncuran SNMPTN dan SBMPTN 2016 juga terungkap, calon peserta SBMPTN 2016 harus menyiapkan dana lebih besar untuk biaya pendaftaran. Pasalnya, panitia menetapkan kenaikan 100% dari biaya pendaftaran SBMPTN tahun sebelumnya.
"Biaya pendaftaran SBMPTN naik dari Rp100 ribu menjadi Rp200 ribu memang karena kebutuhan penyelenggaran SBMPTN meningkat. Bukan karena anggaran terbatas, tapi memang subsidi dikurangi supaya masyarakat juga berkontribusi," ucap Menristekdikti Mohamad Nasir.
(rou/rou)