Alexander Rusli, CEO Indosat Ooredoo yang ditemui detikINET di Jakarta, Selasa (24/11/2015), menyebutkan bahwa pembicaraan soal target Palapa Ring sudah dibahas di antara anggota konsorsium. "Sementara diskusinya antara tengah dan barat. Atau dua-duanya," ujar Alex.
Ia menambahkan, langkah selanjutnya yang akan diambil oleh konsorsium tersebut adalah membicarakan model bisnis pembangunan ini dengan pemerintah Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemimpin konsorsium ini adalah XL Axiata yang memberikan kontribusi dana paling besar, lalu dilanjutkan oleh Indosat, dan terakhir Alita. "XL lebih besar (dari Indosat-red), Alita lebih kecil," ungkap Alex.
Hal senada sebelumnya juga diutarakan CEO XL Axiata Dian Siswarini, yang menyebut XL akan menduduki posisi lead consortium, Indosat co-lead consortium sedangkan Alita sebagai member consortium.
Selain itu, ada beberapa konsorsium gabungan beberapa perusahaan. Kedelapan perusahaan yang lolos tersebut dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan pembagian tiga paket proyek Palapa Ring jilid dua, yakni Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur.
Pada paket Barat yang mencakup lima kabupaten/kota di Indonesia Barat dengan bentangan serat optik di laut sepanjang 1.122 km dan diestimasi menelan biaya sebesar USD 40,39 juta.
Pada paket Tengah yang meliputi 17 kabupaten/kota di Indonesia bagian barat dengan bentangan serat optik di darat serta laut sepanjang 1.676 KM, diestimasi akan menelan dana USD 47,08 juta.
Terakhir pada paket Timur yang meliputi 35 kabupaten/kota di wilayah timur sepanjang 5.681 KM di laut dan darat dengan perkiraan proyek USD 143,18 juta.
Penyelenggara Palapa Ring nantinya ditargetkan dapat menyediakan kecepatan akses minimal 20 Mbps di perkotaan dan 10 Mbps di pedesaan.
(asj/ash)