Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara mengatakan, para pemenang tender megaproyek Palapa Ring nantinya akan mendapat jaminan berupa subsidi. Tak tanggung-tanggung, subsidi itu ternyata akan terus dikucurkan selama 15 tahun.
Saat ditemui di sela Golden Ring Award 2015, Senin (16/11/2015), menteri mengaku telah bertemu dengan para peserta tender Palapa Ring, minggu lalu. Dalam pertemuan itu, kata dia, akhirnya disepakati bahwa RFP alias request for proposal akan keluar bulan ini.
"Ada delapan peserta tender, penetapan pemenangnya di kuartal pertama 2016. Nanti skemanya terstruktur, dipakai atau tidak dipakai jaringannya tetap akan ada jaminan pemerintah, 15 tahun disubsidi pakai dana USO -- universal service obligation," papar Chief RA, panggilan akrabnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari delapan perusahaan yang telah lolos tahap prakualifikasi proyek pembangunan backbone serat optik senilai USD 230,64 juta itu, tiga di antaranya merupakan operator telekomunikasi, yakni Telkom, Indosat, dan XL Axiata.
Selain itu, ada beberapa konsorsium gabungan beberapa perusahaan. Kedelapan perusahaan yang lolos tersebut dibagi menjadi tiga kelompok sesuai dengan pembagian tiga paket proyek Palapa Ring jilid dua, yakni Paket Barat, Paket Tengah dan Paket Timur.
Pada paket Barat yang mencakup lima kabupaten/kota di Indonesia Barat dengan bentangan serat optik di laut sepanjang 1.122 km dan diestimasi menelan biaya sebesar USD 40,39 juta, akan diikuti oleh enam perusahaan yakni iForte Solusi Infotek, Indosat, Konsorsium Mora Telematika Indonesia—Ketrosden Triasmitra, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, Telkom, dan XL.
Pada paket Tengah yang meliputi 17 kabupaten/kota di Indonesia bagian barat dengan bentangan serat optik di darat serta laut sepanjang 1.676 KM, diestimasi akan menelan dana USD 47,08 juta akan diikuti oleh enam perusahaan yakni PT iForte Solusi Infotek, PT Indosat Tbk, Konsorsium Pandawa Lima, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, Telkom dan XL.
Terakhir pada paket Timur yang meliputi 35 kabupaten/kota di wilayah timur sepanjang 5.681 KM di laut dan darat dengan perkiraan proyek USD 143,18 juta akan diikuti oleh PT iForte Solusi Infotek, PT Indosat Tbk, Konsorsium PT Matra Mandiri Prima—PT Hitachi High Technologies Indonesia—PT Partibandar Utama, Konsorsium Super Sistem Ultima—Huawei, Telkom dan Huawei.
Penyelenggara Palapa Ring nantinya ditargetkan dapat menyediakan kecepatan akses minimal 20 Mbps di perkotaan dan 10 Mbps di pedesaan.
Proyek Palapa Ring akan dikerjakan melalui skema kemitraan pemerintah dengan badan usaha (KPBU) berdasarkan Perpres No. 38/2015 tentang Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
Dalam beleid yang ditandatangani Presiden Joko Widodo itu disebutkan badan usaha meliputi BUMN, BUMD, badan usaha swasta, badan usaha asing, dan koperasi. Para pemenang lelang—atau yang ditunjuk langsung—akan membentuk badan usaha pelaksana KPBU berbentuk perseroan terbatas.
Perpres tersebut mengizinkan menteri selaku penanggung jawab proyek kerja sama (PJPK) untuk membiayai sebagian kebutuhan pendanaan. Selain itu, PJPK dapat memberikan insentif perpajakan kepada badan usaha.
(rou/fyk)