Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Masuk Era Broadband, Pebisnis Telko Harus Transformasi

Masuk Era Broadband, Pebisnis Telko Harus Transformasi


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mendorong para pengusaha telekomunikasi nasional untuk segera melakukan transfromasi karena peta persaingannya sudah berbeda di era broadband.

Hal itu disampaikan olehnya kepada para pengusaha yang tergabung dalam Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) saat membuka Munas X Apnatel tadi malam di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Jumat (6/11/2015) malam.
Β 
"Saya ini ikut dibesarkan oleh Apnatel dan pernah jadi pengurus untuk DKI Jakarta. Bolehlah kita happy-happy nyanyi-nyanyi setiap ketemu kayak malam ini. Tapi setelah itu apa, what's next?," ujarnya.

"Apnatel ini sudah 37 tahun. Saya sarankan kawan-kawan di Apnatel melakukan transformasi. Sekarang eranya byte per byte. Ini harus disikapi dengan transformasi perilaku dan model bisnis," lanjut menteri yang akrab disapa Chief RA itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dipaparkan olehnya, pemerintah telah menyadari pentingnya infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan mencoba ketertinggalan dari negara tetangga.



"Kalau kita bandingkan, TIK secara infrastruktur, Indonesia di ASEAN ini masih nomor empat setelah Singapura, Malaysia, dan Thailand. Kita harus ngebut membangun infrastruktur non fisik ini karena infrastruktur fisik dan non fisik, dua-duanya adalah saling berkaitan dan saling mendukung," tambahnya.

Menurutnya, infrastruktur non fisik atau teknologi informatika terdiri atas tiga ekosistem yaitu network, device, dan application. Dijelaskannya, network atau jaringan, diupayakan untuk terus diperbaiki.

"Refarming frekuensi 1.800 MHz untuk 4G sudah diselesaikan 37 dari 42 klaster. Sejak 1 Januari 2016 akan babak baru dari broadband di Indonesia," katanya.

Ditambahkannya, pemerintah juga mencanangkan proyek Palapa Ring menghubungkan semua ibukota, kabupaten, dan kotamadya di seluruh Indonesia menggunakan broadband fiber optic yang akan selesai pada tahun 2018.

Di sisi perangkat, pemerintah juga menetapkan kebijakan komponen dalam negeri 30% untuk smartphone 4G. "Kita jangka panjang akan fokus di software. Ini lebih sustainable," kata menteri.




"Nah, dari paparan ini Anda semua bisa lihat akan ada perubahan di game plan. Sekarang pertanyaanya, teman-teman di Apnatel sudah siap belum untuk transformasi," katanya.

Salah satu kandidat Ketua Umum Apnatel, Triawan Mulyatsa mengakui Apnatel menghadapi tantangan besar untuk bertransformasi terhadap dinamika dunia usaha.

"Apnatel memang tengah berupaya mencari terobosan baru dan diskusi terus dengan pemerintah agar pertumbuhan pengusaha nasional di telekomunikasi terus meningkat dalam iklim usaha yang sehat dan kondusif," katanya.

(rou/rns)







Hide Ads