Menurut Roberto Saputra, Direktur Smartfren, sebenarnya operator yang dipimpinnya itu sendiri telah sejak awal lebih dikenal sebagai penyedia data. Roberto lantas mencontohkan dongle modem USB Smartfren yang pernah booming beberapa waktu silam.
Namun di balik itu alasan yang sebenarnya menurut Roberto adalah VoLTE. Teknologi voice berbasis LTE itu disebutnya sebagai solusi ideal untuk layanan 4G, Ia juga memprediksi VoLTE bakal jadi tren ke depannya menggantikan layanan voice konvensional saat ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βTapi kita sebenarnya sudah benar-benar siap, bisa dibilang tinggal menunggu launch saja bersamaan dengan ponsel yang mendukungnya tentu saja,β kata Sukaca di sela-sela peluncuran bundling Smartfren 4G dan Galaxy J2 di Hotel Double Tree, Cikini, Jakarta.
β(VoLTE) memang bergantung sepenuhnya dengan kesiapan network dan tentunya juga device. Tapi di samping itu jaringan kami memang sudah VoLTE-ready,β timpal Roberto.
Di luar soal VoLTE, kalau bicara teknis alasan Galaxy J2 tidak mendukung layanan voice kepunyaan Smartfren sejatinya terletak di dukungan frekuensi. Ponsel keluaran Samsung ini hanya mendukung frekuensi 2.300 MHz (band 40) dan 850 MHz (band 5), yang mana kedua frekuensi memang hanya digunakan Smartfren untuk layanan 4G berbasis data.
Namun di samping itu kartu perdana Smartfren 4G yang dibundling bersama Galaxy J2 juga memang tidak mendukung layanan voice. Sehingga kalaupun misalnya dipasang di ponsel Andromax 4G tetap saja tak bisa dipakai telepon. Sebagai informasi, layanan voice Smartfren berjalan di frekuensi 850 MHz.
(yud/ash)