Telkomsel ternyata memasang standar yang sangat tinggi saat menggelar 4G LTE. Operator seluler anak usaha Telkom itu mengaku tak mau asal-asalan bangun jaringan, tujuannya agar mobile broadband benar-benar bisa dinikmati jutaan pelanggan.
Sejauh ini, layanan 4G Telkomsel telah merambah di tujuh kota, yakni Jakarta, Bali, Bandung, Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Mataram. Beberapa bulan sebelum tutup tahun 2015, mereka rencananya masih akan ekspansi 4G di beberapa kota lagi.
Menurut Vice President LTE Commercial Telkomsel Lindayanti Harjono, untuk total di ketujuh kota itu saja mereka telah membangun lebih dari 1.200 eNode B untuk base station 4G, dengan mayoritas masih berkonsentrasi di Jakarta dengan 487 eNode B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentu kami akan gelar 4G lagi di beberapa kota yang potensial, misalnya Manado dan beberapa kota lainnya hingga akhir tahun ini. Tidak hanya sekedar membuka, tapi coverage bisa digunakan dengan baik. At least, minimal cakupannya harus 80%," ujarnya kepada detikINET di Jakarta, Selasa (22/9/2015).
Sejak dikomersialisasikan akhir 2014 lalu, Telkomsel telah menikmati jerih payahnya membangun 4G. Dari tiap base station yang dibangun, okupansinya sangat tinggi. Bahkan kata Linda, meningkat sampai 400% penggunaan akses datanya di tiap eNode B.
"Performansi 4G kami sangat bagus. Rata-rata eNode B yang dihasilkan sudah bermargin, dan secara total pelanggan 4G kami sudah 1,2 juta. Itu real customer. Tiap pelanggan bisa 3-4 kali aktivasi data paket, dan ARPU meningkat signifikan karena mereka 2-4 kali top-up kuotanya. Konsumsinya meningkat 3-4 kali lipat," papar bos LTE Telkomsel ini.
(rou/ash)