TelkomTelstra semakin agresif di Indonesia. Perusahaan patungan milik Telkom dan Telstra dari Australia itu tengah menyiapkan Unified Communications untuk berkompetisi di bisnis Network Application and Services (NAS).
Namun sebelum menuju ke arah sana, TelkomTelstra akan terlebih dulu menggeber penjualan layanan Managed Solution setelah membuka Customer Experience Center (CEC) pertamanya di Indonesia.
βKami sengaja buka CEC untuk mendemonstrasikan kehebatan layanan Managed Solution TelkomTelstra ke pelanggan. Layanan yang dimiliki TelkomTelstra ini bisa membantu pelanggan korporasi meningkatkan peluang bisnis,β ungkap CEO TelkomGroup Alex Janangkih Sinaga, Jumat (19/9/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
βSolusi dari TelkomTelstra berupa Integrated Service Management menjadikan manajemen bisa langsung mengakses aplikasi dan informasi perusahaan secara online dimana saja, baik itu ketika di kantor, rumah, atau dalam perjalanan,β jelasnya.
Presiden Direktur TelkomTelstra Philip Sporton menambahkan, yang jadi sasaran mereka adalah pelanggan yang tengah menghadapi tantangan bisnis dan butuh untuk mengoptimalkan, mengembangkan, dan mentransformasikan bisnis mereka.
βSaat ini untuk layanan Integrated Service Management kami sudah memiliki pelanggan yakni Schneider Electric dengan kontrak dua tahun,β katanya.
Kiprah TelkomTelstra, lanjut Phillip, tak akan berhenti sampai di situ saja. βEnam bulan lagi kami akan luncurkan layanan Unified Communication. Ini akan melengkapi portfolio NAS yang ada,β ungkapnya lebih lanjut.
Dijelaskannya, layanan NAS tergolong baru di pasar solusi TI untuk segmen korporasi di Indonesia. Layanan ini meliputi managed network service, managed cloud service, managed security service, Unified Communication dan Colaboration.
Β
Sekadar diketahui, Unified Communications mencakup semua bentuk panggilan telepon dan pesan multimedia termasuk fungsi pengaturannya yang dikontrol atau dikendalikan oleh pengguna individual untuk tujuan bisnis maupun sosial. Solusi tersebut dapat diimplentasikan dengan mengintegrasikan sistem PBX yang ada melalui jalur VoIP/PBX.
Konsep Unified Communications memecahkan permasalahan atau rintangan sehingga orang-orang yang menggunakan mode komunikasi yang berbeda, media yang berbeda, dan peralatan yang berbeda, mereka tetap dapat berkomunikasi dengan yang lainnya di mana pun dan kapan pun.
Menurut Phillip, konsep ini bisa membuat biaya komunikasi menurun, maintenance yang terintegrasi sehingga terjadi penurunan Total Cost of Ownership (TCO) dan peningkatan produktivitas.
βSejak diperkenalkan ke publik pada Mei lalu kami sudah mendapatkan satu pelanggan dengan nilai kontrak medium size yakni Schneider Electric dengan kontrak dua tahun. Seiring semua solusi NAS mulai lengkap, kami bidik ada 50 korporasi bisa digaet hingga akhir 2016 nanti,β pungkasnya.
Dalam riset yang dilakukan IDC Indonesia, pasar NAS pada tahun ini sekitar USD 856 juta dan bergerak menjadi USD 1,069 miliar di 2016, serta USD 1,302 miliar di 2017. Dalam persaingan bisnis di segmen ini, jika Telkom bersama Telstra, maka pesaingnya Indosat menggandeng Tata Communication. Sedangkan XL Axiata bersama British Telecommunication.
(rou/rou)