Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Telkom Siap Garap ICT di Proyek LRT

Telkom Siap Garap ICT di Proyek LRT


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Jakarta - Telkom menyatakan kesiapannya untuk mendukung proyek Light Rail Transit (LRT) Indonesia dari sisi sistem implementasi teknologi informasi komunikasi (ICT).

"Kami siap mendukung pengembangan sistem ICT proyek LRT. Dengan semangat sinergi BUMN, kami siap mendukung program ini sesuai dengan kompetensi yang ada," kata Direktur Utama Telkom Alex Janangkih Sinaga, di Jakarta, Jumat (11/9/2015).

Menurut Alex, sesuai dengan kompetensi yang dimiliki Telkom, pihaknya bisa menggarap dari sisi sistem komunikasi, signaling, atau e-tikecting dari jenis transportasi massal itu.

"Kalau dari sisi backbone kita sudah kuat. Telkom memiliki jaringan kabel optik sepanjang 75.000 kilometer yang terbentang di seluruh Indonesia. Tinggal ditarik saja nanti ke LRT untuk transmisi dan lainnya," kata dia.

Apalagi, dalam desain LRT yang dipaparkan Adhi Karya sebagai kontraktor pembangunan infrastruktur LRT sudah menyiapkan semacam lobang atau celah yang dapat dijadikan jalur pemasangan kabel optik.

Sebelumnya, sebanyak 9 BUMN melakukan sinergi untuk pembangunan LRT Indonesia sepanjang 83,6 kilometer dengan total investasi sekitar Rp 23,8 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kesembilan BUMN tersebut yaitu, Adhi Karya, Jasa Marga, Perum PPD, Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), Perum Bulog, Bank BNI, Bank Mandiri, PT Bank BRI, dan Bank BTN.

Direktur Utama Adhi Karya, Kiswodarmawan, mengaku akan berupaya memenuhi target dari Presiden Joko Widodo agar proyek LRT dapat diselesaikan pada 2018.

Pada tahap I pembangunan LRT tiga trase, yaitu Cibubur-Cawang sepanjang 13,7 kilometer, Cawang-Dukuh Atas sepanjang 10,5 kilometer dan Bekasi Timur-Cawang sepanjang 17,9 kilometer dengan investasi Rp11,9 triliun.

Tahap II lintas Cibubur-Bogor, Dukuh Atas-Palmerah-Senayan dan Palmerah-Grogol dengan panjang 41,5 kilometer. Daya angkut harian dengan konfigurasi 6 train set adalah 24.000 penumpang per hari dengan kecepatan operasi 60-80 km/jam.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Heri Gunawan menyatakan mendukung langkah Telkom bermain di serat optik.

Pembangunan jaringan fiber optik itu memungkinkan Telkom beralih ke bisnis broadband atau bisnis data. Dari situ, Telkom mulai mencetak pendapatan baru. Pada tahun 2014 saja, pendapatan dari layanan data, IT dan daring mencapai Rp 24,1 triliun.

Menurutnya, dengan pengembangan bisnisnya di bidang fiber optik, Telkom diprediksi bisa mencetak pendapatan sebesar Rp 100 triliun di tahun 2015.

"Bahkan dalam lima tahun mendatang, Telkom ditaksir bisa mendapat kapitalisasi pasar Rp 1.000 triliun," ujar Heri.

(rou/rou)







Hide Ads