Rencana Besar Dealer XL Setelah Gelar e-Money
Hide Ads

Rencana Besar Dealer XL Setelah Gelar e-Money

Achmad Rouzni Noor II - detikInet
Rabu, 09 Sep 2015 09:20 WIB
Jakarta -

PT Prima Multi Usaha (PMU), salah satu dealer terbesar XL Axiata di Indonesia yang mengembangkan jaringan Prima Handphone, menggandeng Bank Mandiri untuk memberikan layanan e-Money.
Β 
Direktur Utama PT PMUI Rudy Susanto Wijaya menjelaskan melalui kerja sama dengan Bank Mandiri cabang Cirebon ini ada empat poin yang akan dikembangkan, yaitu e-Money (co-branding), EDC, Mandiri Supply Chain, Branchless Banking.

"Untuk pengembangan bisnis ini investasinya sekitar Rp 1 miliar," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Rabu (9/9/2015).

Rudy menambahkan melalui co-branding kartu e-Money semua toko rekanan Prima Handphone akan diberi e-money dengan logo Mandiri dan Prima. Dengan demikian, konsumen yang berbelanja di Prima Handphone sudah tidak menggunakan uang tunai, tetapi transaksinya menggunakan e-Money.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebaliknya, sambungnya, Bank Mandiri akan memberikan mesin EDC ke para sales Prima Handphone, sehingga semua sales akan membawa EDC. Adapun retail outlet atau RO bisa melakukan transaksi pembayaran melalui e-Money, debit card, credit card Mandiri, dan cashless.

Bahkan, menurutnya, untuk Mandiri Supply Chain, Retail outlet yang terpilih akan diberiikan kredit tanpa agunan sebesar Rp 10 juta untuk berbelanja di Prima Handphone.

"Hanya RO yang direkomendasikan oleh Prima Handphone yang bisa
jadi Branchless Banking," kata Rudy.

Untuk tahap awal, ujarnya, Prima Handphone akan menerima 10 mesin EDC, dari 300 unit mesin EDC yang ditargetkan untuk seluruh cabang Prima Handphone yang tersebar di delapan klaster, yakni Cirebon, Tegal, Cianjur, Sukabumi, Surabaya, Batam, Dumai dan Medan.

Lepas Saham demi e-Commerce dan Game

Dengan market share 8%-9% atau omset Rp 1,12 trliun, saat ini Prima Handphone menjadi dealer terbesar kedua yang memberikan kontribusi bagi XL Axiata.

Untuk merealisisasikan targetnya jadi yang terbesar, perusahaan ini berencana melepas saham perdana dengan melakukan IPO pada tahun 2017.

Menurut Agus Susanto, Direktur Keuangan PT PMUI, rencananya, saham yang akan dilepas sekitar 40%. Dana perolehan hasil IPO tersebut akan digunakan untuk ekspansi, seperti masuk e-commerce dan bisnis yang ada kaitannya dengan core businessnya saat ini sebagai dealer XL.

Selain itu juga akan terus memperluas bisnisnya, misalnya dengan menambah cluster. Prinsipnya, Prima Handphone bisa berkembang secara organik dan anorganik.

Untuk e-commerce, rencana akan mengembangkan banyak hal, misalnya membangun toko online, merambah bisnis yang berhubungan dengan teknologi dan saat ini sedang melakukan penjajakan dengan perusahaan game.

"Ada juga rencana akuisisi software developer untuk membuat beberapa software aplikasi Android. Saat ini beberapa sudah dalam tahap pengembangan, dan sebagian lagi sedang dalam tahap pembicaraan," kata Agus.

Sementara Rudy menambahkan tahun depan, akan merealisasikan pembukaan toko ponsel lagi pada tahun 2016 di semua cluster yang ia miliki. Pertama akan buka 8 outlet untuk melihat potensi pasar, dan dalam dua tahun ke depan targetnya memiliki 50 toko.

"Kami akan go ritel dan akan membuat chain shop yang akan co-branding dengan XL. Investasi untuk 8 toko sekitar Rp 50 miliar," ujarnya.

Di beberapa kota seperti Medan dan Surabaya, mereka juga akan bermain di pasar ponsel 4G dengan investasi per toko sekitar Rp 4 miliar per unit. "Tahun depan kami menargetkan omset sekitar Rp 1,23 triliun," pungkas Rudy.

(rou/rou)