Alhasil, agar bisa lebih berjuang di medan perang 4G, Tri mengaku akan berjuang mati-matian untuk mendapat tambahan frekuensi di spektrum 2.100 MHz.
"Ya harapannya kami bisa dapat sebesar-besarnya di 2.100 MHz, sesuai dengan capaian kami sekarang," ujar Chandra Hawan Aden, Direktur ICDR Tri kepada detikINET saat deklarasi kesiapan layanan 4G LTE Banjarmasin, Senin (6/7/2015) petang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Aden mengklaim bahwa Tri sangat efisien dalam memanfaatkan frekuensi sebesar 10 MHz di spektrum 1.800 MHz tersebut. Dan mengaku mampu memberikan layanan yang mumpuni bagi para pelanggannya.
Setelah proses penataan dan refarming untuk 4G di 1.800 MHz usai, Kementerian Kominfo memang akan membuka peluang bagi seluruh operator seluler untuk memperebutkan 10 MHz frekuensi yang tersisa di 2.100 MHz.
Di spektrum tersebut ada dua blok yang kosong, yaitu blok 11 dan 12, yang merupakan frekuensi peninggalan Axis Telekom Indonesia yang telah dikembalikan XL Axiata ke pemerintah sebagai bagian dari persyaratan merger akuisisi.β
Di spektrum 2.100 MHz ada pita selebar 60 MHz atau 12 blok yang saat ini ditempati oleh empat operator. Yaitu Hutchison 3 Indonesia di blok 1-2 atau 10MHz, Telkomsel di blok 3-5 atau 15 MHz, Indosat di blok 6-7 atau 10 MHz dan XL Axiata di blok 8-10 atau 15 MHz.β
(asj/ash)