Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menkominfo Angkat Bicara Soal Penolakan Internet Gratis

Menkominfo Angkat Bicara Soal Penolakan Internet Gratis


Achmad Rouzni Noor II - detikInet

Menkominfo Rudiantara (rou/detikINET)
Jakarta - Menkominfo Rudiantara kembali angkat bicara soal layanan internet gratis yang dipromosikan sejumlah operator bersama dengan mitra bisnisnya demi menggaet pelanggan baru.

Setelah Indosat menggandeng akses internet gratis untuk Facebookβ€Ž lewat internet.org, kini giliran Telkomsel bersama Evercoss menggandeng Opera untuk program internet gratis di feature phone.

Menteri sendiri menilai, penawaran internet gratis ini cuma akal-akalan gimmick marketing dan promosi untuk menggaet pelanggan baru saja yang belum tersentuh internet. β€Ž

"β€ŽInternet bisa saja gratis, tapi jaringan siapa yang bawaβ€Ž. Kalau itu dilakukan sifatnya promosi, yang network utilisasinya rendah ya tidak apa-apa," kata Rudiantara usai melantik BRTI baru di gedung Kominfo, Jakarta, Jumat (22/5/2015).

Menteri mengaku sudah banyak menerima keluhan soal program internet gratis semacam ini. Namun ia yakin operator tak akan bertindak tanpa alasan untuk mendorong net neutrality.β€Ž

"Pada akhirnya kalau digratiskan, yang bayar network kan penyelenggara jaringan. Memangnya mereka mau kalau digratiskan terus?" kata Chief RA.β€Ž

"Ini sifatnya taktikal saja, bukan yang sifatnya selamanya. Karena diyakini bukan yang fundamental. β€ŽLogika bisnisnya belum masuk," pungkas menteri.

Suara Penolakan

Khusus inisiatif internet.org ala Facebook sebelumnya telah menuai kritik dari berbagai lembaga pengawas internet dari banyak negara, termasuk Indonesia. Mereka bahkan telah berinisatif mengirim surat pada Zuckerberg agar menghentikan internet.org.

Dari Indonesia, lembaga pengawas internet yang turut serta adalah ICT Watch. Lembaga lain yang turut bergabung seperti Digital Rights Foundation dari Pakistan, Digitale Gesellschaft dari Jerman, Bits of Freedom yang berbasis di Belanda dan Future of Music Coalition asal Amerika Serikat.

Apa alasan penolakan terhadap internet.org? Yang menjadi keberatan utama adalah internet.org dianggap melanggar net neutrality atau internet netral. Prinsipnya, net neutrality adalah penyelenggara jaringan diharapkan memperlakukan semua konten di internet dengan netral dan sama, tidak melakukan diskriminasi.

Nah, pada program internet.org, masyarakat hanya bisa mengakses beberapa situs saja yang telah ditentukan. Padahal seharusnya menurut mereka, semua situs diperlakukan secara sama dan adil, dengan mendapatkan kesempatan yang sama pula.

"Internet.org melanggar prinsip dari net neutrality, mengancam kebebasan berekspresi, kesamaan dalam kesempatan, sekuriti, privasi dan inovasi," demikian bunyi surat terbuka pada Zuckerberg.

"Lebih lanjut, kami mengkhawatirkan internet.org telah dipasarkan secara tidak tepat untuk menyediakan akses pada internet, ketika faktanya program ini hanya menyediakan akses pada layanan internet dengan jumlah terbatas yang disetujui Facebook serta ISP lokal," tambah mereka.

Isu lain yang juga dihembuskan dari program ini adalah terkait hubungan 'benci tapi cinta' antara operator dan pemain over-the-top (OTT) asing. Menkominfo Rudiantara sebelumnya pernah menegaskan tak setuju jika operator seluler memberikan akses internet gratis untuk Facebook, namun di belakangnya, operator masih mengeluh tak dapat keuntungan dari para OTT asing.

"Saya sudah bilang ke Indosat, kalau nggak suka berhenti saja. Jangan dikasih akses. Nggak bisa ini digratisin," kata menteri kala itu.

(Achmad Rouzni Noor II/Ardhi Suryadhi)







Hide Ads
LIVE