Target Telkomtelstra: Balik Modal 5 Tahun, Lalu Go Internasional
Hide Ads

Target Telkomtelstra: Balik Modal 5 Tahun, Lalu Go Internasional

- detikInet
Rabu, 13 Mei 2015 15:11 WIB
Suasana acara (rou/inet)
Jakarta -

Anak usaha dalam bentuk joint venture atau perusahaan patungan hasil kolaborasi Telkom dan Telstra asal Australia berharap bisa balik modal atau break even point (BEP) dalam waktu lima tahun sembari mempersiapkan diri untuk ekspansi internasional.

Harapan itu disampaikan oleh Indra Utoyo, Chief Innovation & Strategy Telkom dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddin‎ yang hadir bersama para petinggi Telkomtelstra ‎dalam jumpa pers di ‎Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta (13/5/2015)‎.

"Kami target untuk bisa BEP dalam waktu lima tahun dari sekarang. Nilai investasi awal kami USD 10 juta dengan persentase Telkom 51% dan Telstra 49%," ungkap Indra Utoyo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, bisnis Network Application Services (NAS) yang digarap bersama Telstra melalui patform layanan berbasis cloud bisa membuat pelanggan memanaged IT infrastruktur menjadi simpel secara end to end sehingga pelanggan bisa fokus terhadap bisnis utamanya.

Pasar yang dibidik adalah korporasi dengan segmen utama seperti finansial dan perbankan. Menurut Indra, solusi TI semacam ini akan mendapatkan momentum besar selama lima tahun ke depan dengan nilai pasar sedikitnya USD 200 juta hingga USD 500 juta.

"Telkom sendiri sekarang sudah menjadi penguasa pasar korporat dengan market share 60% lebih. Rasanya tidak berlebihan jika kami tetap berani membidik pasar di masa depan dengan pangsa pasar terbesar," kata Indra.

Selama lima tahun ini pula, Telkom berharap bisa mentransfer Ilmu yang dimiliki Telstra sejak menghadirkan layanan ini empat tahun silam. Dengan basis yang kuat, diharapkan bisa menjadi bekal perusahaan patungan itu untuk go international.

"Kita harus punya basis utk masuk ke pasar lain. Tak bisa ujug-ujug masuk.‎ Mulai dari market Australia di sini lalu di bawa ke other market.‎ Telstra di Australia everything overprice, semua mahal. Kalau di sini market developing countries. Nanti akan masuk bareng-bareng ke Asia‎. Tapi harus punya basis."

"Kita berharap Indonesia jadi global distribution center Telstra.Pindah dari India ke Indonesia. Kita mau berpartner supaya cepat.‎ Kalau bangun sendiri mau berapa lama.‎ Kita harap Indonesia jadi basis untuk expand ke internasional‎. Tapi perlu pembelajaran," papar Indra Utoyo.

(rou/fyk)