Telkom membentuk anak usaha bersama Telstra asal Australia. Perusahaan dengan nilai investasi awal USD 10 juta itu akan fokus menggarap pasar korporasi dengan platform layanan berbasis cloud yang selama ini digarap oleh Telkomsigma.
Dalam jumpa pers di Hotel JW Marriot Kuningan, Jakarta (13/5/2015)β, Telkom pun mendapat pertanyaan. Apakah joint venture ini nantinya tidak akan mengkanibal bisnis Telkomsigma nantinya.
Namun Indra Utoyo, Chief Innovation & Strategy Telkom dan Direktur Enterprise & Business Service Telkom Muhammad Awaluddinβ yang hadir bersama para petinggi Telkomtelstra dengan tegas menjawab: tidak!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menjelaskan, akan ada perbedaan layanan sehingga tidak terjadi kanibalisasi. Menurutnya infrastrukturβ Telkomtelstra akan menggunakan satu platform cloud secara horizontal untuk semua customer. Layanan itu akan berbeda dengan managed service Telkomsigma yang didesain satu platform untuk satu customer.
Awaluddin menambahkan, Telkom biasa bertemu dengan pelanggan yang tingkat kompleksitasnya bermacam-macam. Sehingga layanan yang ditawarkan Telkomtelstra akan menjadi subsidiary baru untuk melengkapi kebutuhan dan kompleksitas customer.
"Nanti larinya ke bisnis model. Misalnya, ada grup Astra punya banyak subsidiary. Kalau dilayani satu-satu jadi costly buat mereka. Dengan managed service ini jadi mudah buat kita dan customer karena cost reduced. Cost reduced ini bisa convert ke services yang lain," papar Awaluddin.
"Era ke depan, layanan data dan IT services makin mendominasi.β Aksesnya ke connectivity. βRevenue kita geser ke IT services melalui JV baru Telkomtelstra. Jadi ini justru complementary ke existing services kami. Tidak competing tapi justru saling melengkapi," pungkasnya.
(rou/fyk)