Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Branchless Banking Takkan Bunuh e-Money

Branchless Banking Takkan Bunuh e-Money


- detikInet

Peluncuran Rekening Hape (rou/detikINET)
Jakarta - Layanan branchless banking hasil konsorsium tiga operator seluler bersama Bank Mandiri yang diluncurkan dengan nama Rekening Hape, diyakini tidak akan membunuh layanan e-money yang sudah ada. Kenapa?

"Karena ada perbedaan segmen pasar.β€Ž Rekening Hape bakal mengincar pasar di daerah pinggiran kota. Sementara e-money mengincar pengguna smartphone di perkotaan," kata Group Head Mobile Financial Services Indosat, Randy Pangalela di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (27/4/2015).

Indosat sendiri telah menerbitkan e-money yang diberi nama Dompetku. Sejauh ini layanan itu telah memiliki 1,5 juta pelanggan. Operator lain seperti Telkomsel juga menggelar layanan e-money dengan brand T-cash, dan XL Axiata dengan XL Tunai

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketiganya sepakat menargetkan Rekening Hape lebih menyasar segmen pasar di daerah yang warganya tidak memiliki rekening bank dan masih menggunakan ponsel basic maupun feature phone yang masih mendominasi 70% pasar.

Sejak akhir Maret lalu hingga April 2015 ini, Rekening Hape baru tersedia di kota Garut, Tasikmalaya, dan Bandung, Jawa Barat. Rencananya layanan ini akan diperluas ke kota lain.

Rekening Hape memanfaatkan nomor telepon seluler nasabah sebagai nomor rekening. Para agen yang telah ditunjuk akan menjadi perpanjangan tangan bank di desa untuk menjangkau nasabah. Nasabah juga dapat tarik tunai tabungannya dari mesin ATM Bank Mandiri dan jaringan ATM Bersama.

"Rekening Hape ini cuma komplementer. Pasarnya sangat besar, makanya kami sangat optimistis untuk menggarap peluang yang ada. Tadi dikatakan ada 120 juta penduduk yang masih unbankable. Itu masih cukup besar untuk digarap bersama-sama," kata Randy lebih lanjut.

Chief Digital Services Officer XL Axiata, Yessie D. Yosetya menambahkan, faktor penting kesuksesan layanan ini ada di para agen. Mereka adalah perorangan yang tak berbadan hukum.

Saat ini agen Rekening Hape sudah memiliki 41 agen di tiga kota, dengan 1.500 nasabah yang telah melakukan uji coba sejak beberapa bulan lalu.

Yessie menargetkan jumlah agen Rekening Hape dapat tumbuh menjadi 1.700 pada akhir 2015 di seluruh Indonesia. Sementara dari sisi jumlah nasabah Rekening Hape ia menargetkan bisa tumbuh tiga juta sampai lima juta di tahun 2015.

"Dengan kerja sama ini, Bank Mandiri akan menggunakan keahliannya dalam mengelola uang, sementara kami operator seluler punya jaringan dan punya pengalaman dalam mengelola agen," ujar Yessie.

Dalam konsorsium ini, Bank Mandiri bakal berperan mengelola keuangan sementara operator seluler menyediakan jaringan serta layanan USSD atau SMS guna memudahkan transaksi.

Nasabah Rekening Hape yang terdaftar dapat menyimpan uang maksimal Rp 1 juta di rekening, sementara nasabah terdaftar Rp 5 juta. Jumlah transaksi yang bisa dilakukan bisa mencapai Rp 20 juta per bulan.

Menurut Yessy, konsep branchless banking telah sukses diterapkan di Kenya melalui layanan M-Pesa dan bKash di Bangladesh, di mana banyak penduduknya yang belum memiliki rekening bank.β€Ž Konsep semacam ini dinilai cocok untuk diadopsi di Indonesia yang terbagi menjadi ribuan pulau dan hanya bisa dijangkau oleh seluler.

(rou/ash)







Hide Ads