Direktur Utama Telkomsel Ririek Adriansyah menjabarkan, ada 3 program utama perusahaan yang sangat kritikal selama tahun 2015. Program ini juga menjadi andalan untuk mendatangkan pundi-pundi revenue ke kantong Telkomsel.
Pertama adalah true broadband. Ini merupakan program Telkomsel untuk menghadirkan layanan internet yang benar-benar cepat, bukan lips service alias sekadar bahasa manis iklan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, digital world. Telkomsel itu identik dengan filosofi DNA (Device, Network dan Application). Nah, digital world di sini adalah bagian 'A' tersebut alias ekosistem dunia digital yang berisi aplikasi dan konten lainnya.
"Jadi yang akan kita lakukan adalah membangun aplikasi, konten, video dan payment untuk mendukung infrastruktur yang sudah dibangun," ujar Ririek.
Khusus untuk layanan payment, bocorannya adalah bakal diluncurkan pada tahun 2015 ini. Sayang Ririek tak menjelaskan lebih lanjut bakal seperti apa layanan pembayaran digital yang bakal dirilis tersebut.
Terakhir dari sisi device atau 'D' dari filosofi DNA. Dimana Telkomsel dan mitra vendor dan distributor ponsel ingin lebih agresif dalam mendorong penetrasi smartphone, baik 3G ataupun 4G.
Termasuk untuk membuka peluang dalam menghadirkan ponsel pintar dengan banderol murah. Sebab, menurut Ririek, harga masih menjadi isu utama yang membuat pengguna enggan meninggalkan ponsel jadulnya yang masih 2G.
Program ini sendiri baru dikerucutkan dengan menggandeng 30 vendor dan distributor ponsel yang beroperasi di pasar Indonesia. Dengan metode keroyokan tersebut diharapkan penetrasi smartphone jadi lebih ngebut.
Sebelumnya, pendapatan Telkomsel di sepanjang 2014 mencapai Rp 66,25 triliun atau naik 10,4% dibandingkan 2013 lalu sebesar Rp 60,031 triliun.
Sementara EBITDA selama 2014 menjadi Rp 37,25 triliun atau naik 10% dibandingkan 2013 sebesar Rp 33,8 triliun. EBITDA margin ini bertahan di kisaran 56%.
Sedangkan keuntungan Telkomsel di 2014 sebesar Rp 19,4 triliun atau naik 11,9% dibandingkan 2013 sebesar Rp 17,34 triliun. Net income margin di posisi 29,3%. Kunci keberhasilan Telkomsel adalah mampu menumbuhkan bisnis broadband dan digital services yang didukung pertumbuhan layanan tradisional voice dan SMS.
Pasokan pendapatan Telkomsel berasal dari produk prabayar senilai Rp 55,69 triliun atau sekitar 84,1% dari total pendapatan 2014. Pelanggan prabayar sepanjang 2014 sebanyak 137,734 juta dengan average revenue per user (ARPU) Rp 36 ribu.
Pendapatan lain berasal dari layanan pascabayar sebear Rp 5,15 triliun dengan basis pelanggan 2,851 juta di ARPU Rp 172 ribu. Sedangkan kontribusi bisnis digital broadband diperkirakan mencapai 23.6% dari total omzet pada 2014. Semua produk Telkomsel didukung infrastruktur yang dimiliki sebesar 85.420 BTS hingga akhir 2014.
Ririek sendiri dalam suatu kesempatan mengungkapkan bahwa targetnya di tahun pertama memimpin Telkomsel adalah membawa perusahaan untuk kembali mencetak pertumbuhan double digit, sekaligus untuk membawa operator dengan tagline Paling Indonesia ini untuk bertransformasi menjadi digital company, tak lagi cuma jadi operator seluler.
(ash/fyk)