Layanan 4G LTE dinilai tak akan ada artinya tanpa dukungan ekosistem. Setelah jaringan tersedia, problem selanjutnya adalah masalah ketersediaan perangkat dan aplikasi pendukungnya.
Menurut Direktur Utama Telkomsel, Alex Janangkih Sinaga, aplikasi akan jadi bagian paling menentukan dari kesuksesan ekosistem DNA -- device, network, application -- 4G LTE di Indonesia.
"Bagi kami, menghadirkan jaringan 4G LTE bukan masalah terbesar, karena teknologinya sudah ada, komitmen investasinya sudah ada. Device pun juga bukan soal. Justru membangun ekosistem aplikasinya yang jadi persoalan," ujarnya kepada detikINET di suatu kesempatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat makan di restoran Padang, harga nasi di sana Rp 10.000, di sini Rp 5.000. Tapi kalau dia suka gulai kakapnya, dia tidak akan tanya harga nasinya. Begitu pun aplikasi, itu value added. Makanya kami getol mengumpulkan developer lewat program TemanDev," jelasnya memberi perumpamaan.
"Jadi buat kami, 4G tanpa aplikasi itu seperti sayur kurang garam. Kalau tidak ada aplikasi, tidak mendongkrak lifestyle yang lebih smart dan tidak mendongkrak produktivitas. Itu sebabnya aplikasi ini sangat penting," tegas Alex.
Selain Telkomsel, dukungan terhadap aplikasi lokal juga gencar dilakukan oleh dua operator seluler lainnya yang akan segera mengkomersialisasikan 4G LTE, yakni Indosat dan XL Axiata.
Di saat Indosat mendorong developer muda untuk berkarya melalui Indosat Wireless Innovation Contest, XL pun melakukan hal yang sama terhadap puluhan pengembang lokal melalui Workshop LTE bersama Ericsson.
Para pengembang aplikasi yang digandeng dalam workshop hackaton 4G ini merupakan mitra XL di layanan Gudang Aplikasi. Di toko aplikasi mobile itu XL telah menyediakan sekitar 4.000 ribu aplikasi yang dibuat oleh 130 pengembang yang 73 di antaranya merupakan pengembang aplikasi asli Indonesia.
"Kami ingin ketika layanan 4G LTE dari XL siap diluncurkan, aplikasi mobile pendukungnya sudah tersedia juga. Jadi pelanggan bisa langsung menikmati layanannya secara penuh dengan experience yang sesuai dengan karakteristik 4G LTE," pungkas Ongki Kurniawan, Direktur Service Management XL di Grha XL, Jakarta, Senin (15/12/2014).
(rou/rou)