"Kita memang push dahulu di 900 MHz. Baru kemudian di 1.800 MHz dan siap-siap juga operator di 2,1 GHz. Yang 2,3 GHz kan sudah punya yang lain, sambil kita bangun dulu itu ekosistemnya," ungkap Menkominfo Rudiantara, di sela peluncuran komersialisasi Telkomsel 4G LTE, di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Senin (8/12/2014).
Rudiantara memang sengaja mendorong agar izin komersial ini diberikan akhir tahun 2014 ini dengan sejumlah catatan. Termasuk bukan menjadi ajang gagah-gagahan bagi operator untuk gimmick marketing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rudiantara juga menjanjikan akan segera merilis izin menggelar 4G LTE di frekuensi 1.800 MHz sesegera mungkin.
"Nanti kita minta teman-teman untuk merilis pemanfaatan di 1.800 MHz tadi. Ya, saya perkirakan di kuartal pertama tahun 2015," janjinya.
Setelah semua tuntas, termasuk di gelaran 2,1 GHz, Rudiantara berharap agar 4G bisa memberikan dampak postif yang luas bagi masyarakat. Apalagi ini sejalan dengan program pemerintah menuju broadband plan hingga tahun 2019.
"Pemerintah punya rencana untuk program pita lebar ini untuk mendukung juga program lain seperti e-government atau e-health. rencana ini bisa berjalan hingga tahun 2019 mendatang," ucapnya.
Sementara itu, Direktur Utama Telkomsel Alex J. Sinaga menambahkan, komersialisasi 4G LTE ini berjalan di frekuensi 900 MHz dengan lebar pita 5 MHz. Tentu saja ada keuntungan tersendiri jaringan ini berjalan di frekuensi tersebut.
"Dengan berjalan di frekuensi 900 MHz bisa mencapai kecepatan hingga 36 Mbps. Selain itu daya pencar lebih besar ke rumah dan gedung dan area yang lebih jauh lagi," tambahnya.
Alex juga mengklaim saat ini Telkomsel sudah mengaktifkan 200 BTS agar bisa menjalankan 4G LTE.
(tyo/ash)