Dalam beberapa bulan terakhir, nama Indosat terus mencuat dalam pemberitaan. Sayangnya, tak semuanya positif. Beberapa di antaranya malah bercerita soal nasib nahas yang menimpa perusahaan.
Mulai dari tergerusnya laba perusahaan, isu penyadapan, slot orbit satelit yang diambil alih, jaringan tumbang, dan terakhir kabar yang dilansir pihak luar tentang pembajakan yang dilakukan oleh jaringan Indosat.
Kejadian ini jelas semakin memperkeruh masalah yang belakangan menimpa mantan BUMN telekomunikasi yang kini jadi milik Ooredoo (dulu Qatar Telecom) tersebut.
Untuk lebih jelasnya, simak saja rangkuman berikut ini.
|
1. Isu Penyadapan
|
Jaringan Indosat dituding telah digunakan sebagai alat untuk menyadap komunikasi lewat satelit, sementara Telkomsel melalui serat optik yang dimiliki SingTel selaku salah satu induk usahanya.
Kabar ini tengah didalami oleh Satgas Penyadapan. Namun dari indikasi yang disampaikan Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan, tudingan keterlibatan penyadapan oleh operator sejauh ini belum terbukti.
Indosat juga telah menyangkal keterlibatannya dalam tudingan penyadapan tersebut. Untuk urusan risiko keamanan dan manajemen keamanan informasi, ditegaskan bahwa proses audit dijalankan dua kali tiap tahun.
"Kami yakin tidak ada pelanggan kami yang disadap oleh pihak asing," tegas Head of Corporate Communication Indosat Adrian Prasanto waktu itu dalam keterangannya.
1. Isu Penyadapan
|
Jaringan Indosat dituding telah digunakan sebagai alat untuk menyadap komunikasi lewat satelit, sementara Telkomsel melalui serat optik yang dimiliki SingTel selaku salah satu induk usahanya.
Kabar ini tengah didalami oleh Satgas Penyadapan. Namun dari indikasi yang disampaikan Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo, Muhammad Budi Setiawan, tudingan keterlibatan penyadapan oleh operator sejauh ini belum terbukti.
Indosat juga telah menyangkal keterlibatannya dalam tudingan penyadapan tersebut. Untuk urusan risiko keamanan dan manajemen keamanan informasi, ditegaskan bahwa proses audit dijalankan dua kali tiap tahun.
"Kami yakin tidak ada pelanggan kami yang disadap oleh pihak asing," tegas Head of Corporate Communication Indosat Adrian Prasanto waktu itu dalam keterangannya.
2. Slot Orbit
|
Menkominfo Tifatul Sembiring telah mengatakan bahwa Indosat yang tak lagi memiliki hak kelola slot orbit di 150,5Β° BT bisa menyewa transponder dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) nantinya.
Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan juga mengakui adanya surat 26 Maret yang dikeluarkan Menkominfo. Namun ia tak menjelaskan lebih detail tentang alasan pencabutan hak kelola slot orbit tersebut.
βMemang ada surat itu. Selain isinya menarik hak kelola, Indosat juga masih diizinkan menggunakan slot hingga 31 Agustus 2015 atau seusai habis masa operasi satelit Palapa C-2,β ungkapnya.
Dampak dari kebijakan baru ini jelas memuluskan langkah BRI sebagai bank pertama di dunia yang menjadi pengelola slot orbit satelit. Sedangkan Indosat sendiri terancam berkurang kontribusi dari bisnis satelit karena sekarang hanya mengelola satu slot yakni 113Β° BT yang ditempati satelit Palapa D.
βKebijakan yang diambil pemerintah itu tentu bisa mempengaruhi valuasi Indosat sebagai perusahaan publik,β ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia.
Diungkapkannya, Indosat tengah meminta klarifikasi terhadap hasil evaluasi pemerintah seperti yang tercantum dalam surat Menkominfo Tifatul Sembiring no. B-297/M.KOMINFO/SP.02.01/03/2014.
Dengan ditariknya hak slot orbit ini juga ikut mencuatkan dugaan sebelumnya soal isu penyadapan lewat satelit Palapa. Kabar lainnya, dicabutnya hak kelola ini juga untuk meminimalisir peran asing dalam urusan satelit.
2. Slot Orbit
|
Menkominfo Tifatul Sembiring telah mengatakan bahwa Indosat yang tak lagi memiliki hak kelola slot orbit di 150,5Β° BT bisa menyewa transponder dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) nantinya.
Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Muhammad Budi Setiawan juga mengakui adanya surat 26 Maret yang dikeluarkan Menkominfo. Namun ia tak menjelaskan lebih detail tentang alasan pencabutan hak kelola slot orbit tersebut.
βMemang ada surat itu. Selain isinya menarik hak kelola, Indosat juga masih diizinkan menggunakan slot hingga 31 Agustus 2015 atau seusai habis masa operasi satelit Palapa C-2,β ungkapnya.
Dampak dari kebijakan baru ini jelas memuluskan langkah BRI sebagai bank pertama di dunia yang menjadi pengelola slot orbit satelit. Sedangkan Indosat sendiri terancam berkurang kontribusi dari bisnis satelit karena sekarang hanya mengelola satu slot yakni 113Β° BT yang ditempati satelit Palapa D.
βKebijakan yang diambil pemerintah itu tentu bisa mempengaruhi valuasi Indosat sebagai perusahaan publik,β ungkap President Director & CEO Indosat Alexander Rusli dalam keterbukaan informasinya ke Bursa Efek Indonesia.
Diungkapkannya, Indosat tengah meminta klarifikasi terhadap hasil evaluasi pemerintah seperti yang tercantum dalam surat Menkominfo Tifatul Sembiring no. B-297/M.KOMINFO/SP.02.01/03/2014.
Dengan ditariknya hak slot orbit ini juga ikut mencuatkan dugaan sebelumnya soal isu penyadapan lewat satelit Palapa. Kabar lainnya, dicabutnya hak kelola ini juga untuk meminimalisir peran asing dalam urusan satelit.
3. Jaringan Tumbang
|
Indosat sendiri mengakui jaringannya tengah gangguan. Dalam klaim yang disampaikan, jaringan hanya bermasalah di kawasan Jabodetabek saja. Namun tidak demikian dengan pendapat para penggunanya. Kabarnya, jaringan juga bermasalah di seluruh area nusantara.
"Memang saat ini ada gangguan untuk wilayah Jabodetabek. Jadi pelanggan tidak bisa mendapatkan layanan seluler seperti biasanya," kata Adrian Prasanto, Head of Corporate Communication Indosat saat dihubungi detikINET.
Layanan seluler yang dimaksud berupa voice (percakapan), SMS, dan data (internet). Layanan ini belum 100% normal. Sinyal memang ada, tetapi tak bisa melakukan halo-halo, berkirim SMS, ataupun internetan.
Dalam keterangannya, Indosat juga mengakui bahwa yang terkena dampak dari gangguan jaringan ini adalah pelanggan data segmen korporasi berbasis IP/Ethernet. Gangguan pun diakui sejak dini hari.
"Saat ini kondisi jaringan berangsur-angsur pulih. Indikasi secara teknis telah ditemukan adanya anomali trafik berupa flooding traffic di sisi IP MPLS yang menyebabkan kelebihan beban (overload) di perangkat Indosat," kata Mirza Helmi, Group Head Customer Experience Project Indosat.
Indosat yang ikut menyampaikan permintaan maaf atas gangguan ini juga membuka nomor kontak layanan pelanggan. Untuk layanan selular di 111 dari nomor Matrix, atau di 100 dari nomor Mentari dan IM3.
Keluh kesah layanan juga bisa disampaikan lewat Twitter @indosatcare atau email customer_service@indosat.com. Sedangkan untuk layanan korporasi, dapat menghubungi 021-30008686 atau corporatesolution@indosat.com dan mobile.corporate@indosat.com.
3. Jaringan Tumbang
|
Indosat sendiri mengakui jaringannya tengah gangguan. Dalam klaim yang disampaikan, jaringan hanya bermasalah di kawasan Jabodetabek saja. Namun tidak demikian dengan pendapat para penggunanya. Kabarnya, jaringan juga bermasalah di seluruh area nusantara.
"Memang saat ini ada gangguan untuk wilayah Jabodetabek. Jadi pelanggan tidak bisa mendapatkan layanan seluler seperti biasanya," kata Adrian Prasanto, Head of Corporate Communication Indosat saat dihubungi detikINET.
Layanan seluler yang dimaksud berupa voice (percakapan), SMS, dan data (internet). Layanan ini belum 100% normal. Sinyal memang ada, tetapi tak bisa melakukan halo-halo, berkirim SMS, ataupun internetan.
Dalam keterangannya, Indosat juga mengakui bahwa yang terkena dampak dari gangguan jaringan ini adalah pelanggan data segmen korporasi berbasis IP/Ethernet. Gangguan pun diakui sejak dini hari.
"Saat ini kondisi jaringan berangsur-angsur pulih. Indikasi secara teknis telah ditemukan adanya anomali trafik berupa flooding traffic di sisi IP MPLS yang menyebabkan kelebihan beban (overload) di perangkat Indosat," kata Mirza Helmi, Group Head Customer Experience Project Indosat.
Indosat yang ikut menyampaikan permintaan maaf atas gangguan ini juga membuka nomor kontak layanan pelanggan. Untuk layanan selular di 111 dari nomor Matrix, atau di 100 dari nomor Mentari dan IM3.
Keluh kesah layanan juga bisa disampaikan lewat Twitter @indosatcare atau email customer_service@indosat.com. Sedangkan untuk layanan korporasi, dapat menghubungi 021-30008686 atau corporatesolution@indosat.com dan mobile.corporate@indosat.com.
4. Pembajakan?
|
Indosat dituding melakukan pembajakan (hijack) 415.652 prefix internet melalui border gateway protocol untuk link internasional. Kejadian ini ternyata diklaim bukan yang pertama kali dilakukan oleh Indosat.
Menurut catatan The Register, Indosat pernah melakukan kesalahan sama pada tahun 2011 lalu. Tapi tidak ada catatan apakah juga mempengaruhi tumbangnya jaringan operator yang identik dengan wana kuning itu.
The Register menunjukkan bahwa saat itu Indosat melakukan hijack 2.800 prefix internet. Namun memang tahun 2011 tidak sampai memengaruhi jaringan perusahaan lain secara global.
Dalam laporan berjudul 'Hijack' by AS4761-Indosat, a quick report yang dilansir BGP Monitoring, border gateway protocol Indosat untuk koneksi internasional dilaporkan telah membajak 415.652 prefix internet.
Imbasnya, perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat pun katanya juga ikut bermasalah. Misalnya saja, Apple, NTT, Akamai, Telia, Comcast, Cableone, dan lainnya. Untuk saat ini sejumlah layanan Indosat mulai berangsur pulih.
Indosat sendiri lewat Head of Corporate Communication Adrian Prasanto telah mentah-mentah membantah tuduhan tersebut."Kita tidak tahu isu pembajakan itu," kata Pras, panggilan akrabnya kepada detikINET, Kamis (3/4/2014).
"Yang pasti, Indosat mengonfirmasi bahwa kita tidak melakukan pembajakan seperti yang dituduhkan," tegasnya lebih lanjut.
Yang terjadi, lanjut Pras, gangguan jaringan Indosat yang tengah terjadi lantaran adanya lantaran ada anomali trafik pada jaringan Indosat. "Orang teknis kita menyebutnya sebagai floading traffic," jelasnya.
"Jadi ada penumpukan trafik yang tidak bisa kita (Indosat) handle. Sehingga akhirnya terjadi gangguan."
4. Pembajakan?
|
Indosat dituding melakukan pembajakan (hijack) 415.652 prefix internet melalui border gateway protocol untuk link internasional. Kejadian ini ternyata diklaim bukan yang pertama kali dilakukan oleh Indosat.
Menurut catatan The Register, Indosat pernah melakukan kesalahan sama pada tahun 2011 lalu. Tapi tidak ada catatan apakah juga mempengaruhi tumbangnya jaringan operator yang identik dengan wana kuning itu.
The Register menunjukkan bahwa saat itu Indosat melakukan hijack 2.800 prefix internet. Namun memang tahun 2011 tidak sampai memengaruhi jaringan perusahaan lain secara global.
Dalam laporan berjudul 'Hijack' by AS4761-Indosat, a quick report yang dilansir BGP Monitoring, border gateway protocol Indosat untuk koneksi internasional dilaporkan telah membajak 415.652 prefix internet.
Imbasnya, perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat pun katanya juga ikut bermasalah. Misalnya saja, Apple, NTT, Akamai, Telia, Comcast, Cableone, dan lainnya. Untuk saat ini sejumlah layanan Indosat mulai berangsur pulih.
Indosat sendiri lewat Head of Corporate Communication Adrian Prasanto telah mentah-mentah membantah tuduhan tersebut."Kita tidak tahu isu pembajakan itu," kata Pras, panggilan akrabnya kepada detikINET, Kamis (3/4/2014).
"Yang pasti, Indosat mengonfirmasi bahwa kita tidak melakukan pembajakan seperti yang dituduhkan," tegasnya lebih lanjut.
Yang terjadi, lanjut Pras, gangguan jaringan Indosat yang tengah terjadi lantaran adanya lantaran ada anomali trafik pada jaringan Indosat. "Orang teknis kita menyebutnya sebagai floading traffic," jelasnya.
"Jadi ada penumpukan trafik yang tidak bisa kita (Indosat) handle. Sehingga akhirnya terjadi gangguan."
Halaman 2 dari 10