Operator seluler XL Axiata mulai jor-joran mengalokasikan dana untuk mengembangkan digital services. Tahun ini saja investasinya berkisar USD 15 juta-USD 20 juta. Pengeluaran yang besar tentunya diiringi dengan ekspektasi yang tinggi.
Direktur Teknologi dan Digital Services XL, Dian Siswarini, mengungkapkan, target pendapatan dari segmen digital services tahun 2014 ini memang dipatok 65% lebih tinggi dibanding tahun 2013 lalu dengan pertumbuhan menjadi sekitar Rp 860 miliar.
"Layanan digital services memang jadi lini bisnis baru XL yang diharapkan pada tahun 2015 sudah mampu memberi kontribusi terhadap total pendapatan perusahaan 5%-7%," kata Dian dalam update digital service XL di Jakarta.
Menurut Dian, XL mulai menggarap layanan digital services sejalan dengan perkembangan pesat layanan digital, tercermin dari tingginya pertumbuhan smartphone, bertambahnya aplikasi, permintaan solusi digital dunia usaha, dan peningkatan pengguna layanan internet di tanah air.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun 2015 masa stimulasi, sedangkan tahun 2016 menjadi periode 'harvesting time" dimana layanan ini memasuki kontribusi yang lebih signifikan terhadap perusahaan," ujarnya.
XL saat ini memiliki delapan lini bisnis di luar layanan voice, SMS, dan layanan internet, dengan 55 portofolio yang terus berkembang, antara lain Digital Entertainment, Mobile Advertising, Mobile Payment dan Mobile Banking.
Selain itu XL Digital Service juga meluncurkan Machine to Machine (M2M), sebuah solusi yang menyediakan sarana komunikasi antar perangkat, cloud atau komputasi awan yang menyimpan data, pengolahan aplikasi, dan penyediaan infrastruktur, Bussines Development, dan juga layanan e-commerce, Elevania, cara baru belanja online.
Untuk produk baru di tahun 2014, seperti detikINET kutip dari keterangan tertulisnya, Jumat (14/3/2014), XL Digital Services akan meluncurkan gudang aplikasi, serta meluncurkan program untuk mendukung kemajuan di desa-desa melalui XL Xmart Village.
Menurut catatan, perputaran bisnis digital services di Indonesia saat ini mencapai sekitar Rp10 triliun. "Kita menargetkan pada tahun 2014 XL dapat menguasai pangsa pasar digital services sekitar 30%, lebih besar pangsa pasar XL keseluruhan," katanya.
Dian menambahkan, XL pada 2014 mengalokasikan dana investasi mengembangkan digital services sebesar USD 15 juta-USD 20 juta. Saat ini digital services XL melayani lebih dari 300 korporasi dan menjalin kemitraan dengan sedikitnya 6.000 mitra merchant.
(rou/rou)