Tak cuma menggandeng mitra operator di seluruh dunia, Ericsson belakangan juga gencar menggandeng pemain over-the-top (OTT) seperti Facebook dan bahkan industri lain seperti Phillips.
Tujuannya apalagi kalau bukan untuk melancarkan misinya menggaet potensi 50 miliar perangkat yang terhubung ke internet alias internet of things di 2020 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hingga akhir 2013 lalu Ericsson mencatat, ada lebih dari 55% pengapalan perangkat komunikasi berupa smartphone dan pelanggan 4G LTE yang telah mencapai 200 juta.
Dari pengukuran terbaru Ericsson menunjukkan bahwa separuh trafik smartphone LTE itu terjadi melalui jaringan Ericsson dan vendor itu sendiri menduduki posisi pertama sebagai pemimpin pasar LTE di 100 kota besar di dunia.
Selain itu, posisi nomor satu Ericsson dalam hal layanan, dipertegas dengan peluncuran Telecom Cloud Transformation yang menyediakan konsultansi dan integrasi sistem bagi operator. Dengan 43% penjualan Ericsson yang dihasilkan dari layanan, area bisnis ini memainkan peranan kunci dalam transformasi Ericsson sendiri.
Catatan itu juga semakin mempertegas hegemoni dari vendor jaringan yang telah melayani koneksi 2,5 miliar pengguna mobile di seluruh dunia. Mulai dari jaringan 2G, 3G, dan 4G LTE yang ada saat ini.
Di Indonesia sendiri, layanan 4G berbasis LTE belum beroperasi di kalangan operator seluler. Itu sebabnya, Ericsson hingga saat ini masih berkutat pada pembangunan jaringan 2G dan 3G saja.
Meski demikian, seperti diakui Hardyana Syintawati, Vice President Marketing & Communications Ericsson Indonesia, porsi pembangunan 2G mulai berkurang dan dominasinya mulai berbalik digantikan oleh pembangunan 3G tahun ini.
"Tahun ini, pembangunan 3G lebih dari separuhnya. Itu karena tren saat ini sudah beralih ke mobile broadband. Pengguna smartphone makin banyak. Buat mereka yang sudah merasakan 3G, tentu tak akan mau balik ke 2G yang cuma dapat EDGE saja," ujarnya.
Ericsson juga menjelaskan setidaknya akan ada lima tren baru di 2014 ini, yaitu dorongan terhadap gaya hidup digital, industri yang tengah bertransformasi, data yang menimbulkan model bisnis baru, fokus terhadap pengalaman pelanggan, dan keharusan terhadap kinerja jaringan yang unggul.
Diprediksi juga bahwa pertumbuhan trafik video mobile akan melebihi 75% dan kemungkinan untuk mendapatkan throughput mobile data setidaknya 1 Mbps, atau coverage aplikasi yang memadai. Dari situ pula Ericsson melihat masih banyak peluang baginya untuk terus jadi raja di bisnis infrastruktur jaringan.
(rou/ash)